TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Dengan luasan lahan yang dimiliki serta didukung sumber daya manusia (SDM) mumpuni memberikan peluang besar dalam memajukan sektor pertanian.
Saat ini pemerintah daerah pun berupaya untuk semakin meningkatkan sektor tersebut. Salah satunya komoditas jagung.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi mengatakan, sejauh ini pihaknya berupaya mengembangkan sektor pertanian khususnya di kampung yang selama ini masuk dalam pembinaannya. Khususnya membantu dalam pemasarannya. Agar hasil jual panen petani jagung ini salah satunya bisa memenuhi dari produksi dan hasil yang didapatkan.
“Jadi program kami ke depan agar para penyuluh ini bisa terus mendampingi petani kita agar maksimal bantuan dukungan yang diberikan. Seperti usulan bantuan alat tani dan semacamnya,” ujar Junaidi, kemarin (20/10).
Menurutnya, petani jagung di Berau berpotensi sekali. Terlebih daerah sendiri mempunyai lahan cadangan seluas 8 ribu hektare. Jika itu dimanfaatkan secara maksimal tentu akan baik sekali.
Seperti misalnya di lahan 1 hektare bisa menghasilkan 12 ton. Jika sudah ada produksi meningkat seperti itu tentu pihaknya pun harus mencarikan peluang atau investor (pembeli) agar nilai jualnya itu bisa memperoleh keuntungan bagi petani itu sendiri.
“Petani jagung ini berpeluang karena termasuk pangan juga. Sebagai daerah penyangga IKN tentu kita harus memaksimalkan potensi ini,” jelasnya.
Seperti baru-baru ini dilakukan panen jagung di Kampung Sukan Tengah. Yang sempat di-launching oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih belum lama ini, dalam rangka simbolis lada sambung dan panen jagung di Kampung Sukan Tengah.
Menurut Sri Juniarsih, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam peningkatan sektor pertanian yaitu memanfaatkan lahan yang ada. Dengan memaksimalkan lahan-lahan tidur untuk dikembangkan menjadi lahan produktif di bidang pertanian. Hasil usaha pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian diharapkan bisa memberikan taraf kehidupan yang menjanjikan.
“Hasil pertanian ini tidak hanya sekedar untuk dikonsumsi pribadi, melainkan juga mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi masyarakat. Targetnya sektor pertanian bisa menjadi bagian dalam meningkatkan roda perekonomian di masyarakat serta daerah,” terang Juniarsih.
Dalam kesempatan itu, Sri Juniarsih juga memberikan hadiah motor kepada petani dan penyuluh pertanian. Di mana hasil produksi pertanian jagung yang dihasilkan salah satu kelompok tani mencapai 13 ton per hektar. Hasil itu dinilai sangat besar. Sehingga Ia berharap dapat mendorong petani lain agar lebih semangat dalam mengelola lahan pertaniannya.
“Termasuk juga dengan para penyuluh. Kerja sama antara petani dan penyuluh secara optimal dapat menghasilkan pertanian yang terbaik,” tutupnya. (mar/arp)