• Senin, 22 Desember 2025

Seleksi CPNS, BKPP Tunggu Edaran Pusat

Photo Author
- Rabu, 8 Februari 2023 | 14:40 WIB
TES CPNS: Peserta ketika mengikuti seleksi CPNS di Kantor BKPP Berau beberapa waktu lalu.
TES CPNS: Peserta ketika mengikuti seleksi CPNS di Kantor BKPP Berau beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Pemkab Berau masih menunggu edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Sebagai petunjuk untuk membuka Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini. Termasuk petunjuk mengenai kuota formasi yang akan dibuka di Berau tahun ini.

Yang pasti, pihaknya mengajukan formasi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, pendidikan, dan tenaga teknis. Dia menuturkan, mayoritas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih melaporkan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus diisi. Baik itu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau PNS.

Dijelaskannya, untuk seleksi PPPK hanya dibuka untuk jabatan fungsional. Berbeda dengan CPNS yang tidak terbatas, fungsional dan pelaksana akan dibuka. Iwan mengaku, pihaknya kini tengah menunggu arahan pusat terkait sistem rekrutmen. Apakah rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini hanya untuk PPPK atau CPNS saja. Atau malah keduanya. “Nanti pasti ada arahan pengusulan kebutuhan tahun ini diarahkan ke PPPK atau CPNS. Itu yang saat ini sedang kami tunggu,” bebernya.

Saat ini dikatakannya, pihaknya masih melakukan pengumpulan data kebutuhan ASN. Pihaknya pun memberikan atensi kepada 10 OPD untuk mengajukan usulan kebutuhan. Namun, Iwan belum bisa membeberkan jumlah usulan dan 10 OPD yang dimaksud. “Kami hitung dulu, karena masih ada yang menyusul atau perbaikan data. Jika data sudah pasti, baru ketahuan jumlahnya,” jelasnya.

Dia memaparkan, jumlah ASN di lingkungan Pemkab Berau mencapai 4.901 orang. Untuk sektor pendidikan sebanyak 1.512 orang, kesehatan 607 orang, dan teknis sebanyak 2.782 orang. “Kalau ASN yang pensiun tahun ini sebanyak 166 orang,” bebernya.

Lanjutnya, pelaksanaan seleksi PPPK teknis dari 114 formasi yang disetujui tahun 2022 lalu, baru bisa dilaksanakan Maret nanti. Iwan mengungkapkan, di sektor pendidikan, masih tersisa 400 tenaga honorer yang belum diangkat menjadi ASN. Begitu juga dengan sektor kesehatan yang tersisa 200 tenaga honorer. “Yang masih jadi pekerjaan rumah (PR) ini tenaga teknis, karena masih banyak yang belum terakomodir. Formasi yang diberikan pemerintah tahun lalu tidak banyak,” paparnya.

Dari sekitar 1.700 formasi yang diberikan untuk Berau, hanya 1.100 saja yang diterima. Hal itu karena banyak yang mendaftar tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Seperti masa kerja yang belum dua tahun dan menyertakan sertifikat kompetensi. “Tapi tidak sedikit yang belum memiliki atau kualifikasi pendidikannya tidak sesuai, atau pengalaman kerjanya tidak memenuhi kebutuhan,” ucapnya.

Meski begitu, saat ini tenaga honorer di Bumi Batiwakkal tersisa 3.000 orang. Diharapkannya, hingga batas akhir pada 2023 mendatang, seluruh tenaga honorer bisa terakomodasi menjadi ASN. “Kami harapkan seperti itu, agar semuanya bisa terakomodir menjadi PPPK atau PNS,” pungkasnya. (aky/udi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X