TANJUNG REDEB – Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Tanjung Batu sejak 8 Mei lalu sudah memasuki tahap land clearing. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Permukiman Penataan Bangunan dan Jasa Kontruksi DPUPR Berau, Jimmy Alwi Siregar, Rabu (17/5).
Dijelaskan Jimmy, saat ini kontrak konstruksi sedang berjalan di lahan seluas 1,3 hektare, dan luas bangunan yakni 1,2 hektare. Pembangunan TPI ini dijelaskannya, untuk memudahkan nelayan di wilayah pesisir menjual hasil tangkapannya. “Sudah berproses saat ini, ditarget selesai pada Desember 2023 ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan TPI tersebut akan menelan anggaran Rp 13,6 miliar, anggaran tersebut berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Tahun Anggaran 2023 ini. Dengan target hanya beberapa bulan tersebut, Jimmy tetap optimistis hal tersebut bisa terlaksana. “Bisa saja, kemarin sempat terkendala lahan, tapi sekarang sudah clear semua,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan Berau, Dahniar Ratnawati, mengatakan, pembangunan TPI di Tanjung Batu sudah diajukan pihaknya sejak tahun lalu. Untuk memudahkan nelayan di wilayah pesisir untuk menjual hasil tangkapannya, sehingga tak perlu lagi jauh-jauh menjualnya ke pengepul.
Adanya TPI juga bisa menjadi pusat oleh-oleh ikan segar di pesisir. Diketahui, selama ini wisatawan lokal kerap mencari ikan segar di rumah-rumah warga. “Supaya masyarakat punya akses untuk menjual dan konsumen juga mudah mencari ikan segar di TPI,” ucapnya.
Dahniar berharap, pembangunan TPI bisa dilakukan secepatnya. Karena, selain mempermudah nelayan, adanya TPI juga bisa mempermudah pendataan perikanan serta mengontrol keluar-masuknya ikan. “Tujuan akhirnya pendapatan masyarakat nelayan bisa meningkat,” pungkasnya. (hmd/sam)
