TANJUNG REDEB - Bupati Berau, Sri Juniarsih, secara sukarela menyumbangkan dua kapal kayu yang disewanya secara pribadi untuk memberikan layanan penyeberangan kepada masyarakat yang terdampak perbaikan Jembatan Sambaliung.
Dua kapal kayu tersebut mulai beroperasi Rabu (14/6). Dalam pelayanannya, kapal-kapal tersebut akan melayani penyeberang dari Sambaliung menuju Tanjung Redeb atau sebaliknya mulai pagi hingga malam hari.
Penjabat Sekretaris Kabupaten (Pj Sekkab) Berau, Agus Wahyudi, mengatakan, ini merupakan bentuk kepedulian bupati Berau, melihat masyarakatnya yang kerap kali tertumpuk di Dermaga Sanggam saat hendak menyeberang.
“Dua kapal ini kapasitasnya mencapai 65 orang, satu kapal mampu mengangkut 25 orang, sedangkan satu lainnya mampu hingga 40 orang,” jelasnya.
Kapal tersebut juga dilengkapi dengan life jacket yang bisa digunakan saat menyeberang oleh masyarakat. Untuk pengoperasiannya sendiri, Agus menegaskan akan melihat situasi dan kondisi ke depan. Sebab, ini baru hari pertama, apalagi selama ini dibantu dengan lima armada speedboat. “Ke depan kita lihat bagaimana, karena ada speedboat juga kan,” ujarnya.
Kelima speedboat tetap akan bersiaga untuk mengantisipasi kebutuhan darurat yang tidak bisa diprediksi. Sehingga, kedatangan dua unit kapal bantuan Bupati Berau ini dirasa bisa mengurangi beban harian pemeritntah. “Untuk keadaan gawat darurat, tetap kita siagakan,” tegasnya.
Dirinya berharap, dengan kedatangan dua kapal bantuan ini bisa membantu mengurai kepadatan penyeberangan yang terjadi seminggu belakangan ini. Serta, hal ini diharap bisa menjadi solusi alternatif yang baru bagi masyarakat. “Keluhan selama ini bisa kita perbaiki, ini semua pihak berupaya terus,” terangnya.
Apalagi, saat ini Pemkab Berau bersama Pemprov Kaltim terus berupaya menambah jalur alternatif yang bisa membantu memudahkan mobilisasi masyarakat. “Kapal LCT yang baru khusus motor beroperasi di Satria-Perjuangan juga bisa membantu,” ujarnya.
Dirinya berharap, dengan tambahan kapal penyeberangan ini bisa membantu mengurai kepadatan masyarakat, serta menambah pilihan alternatif penyeberangan yang lebih baik meski belum sempurna.
“Kita terus evaluasi, meskipun terbatas saya harap penyeberangan bisa lebih baik dari sebelum-sebelumnya,” pungkasnya. (*/sen/sam)