TANJUNG REDEB - Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional (P2O), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau, Harlina menyebut penerimaan pajak dan retribusi daerah pada triwulan pertama tahun ini menyentuh angka Rp 21,7 miliar.
Angka tersebut dinilai sebagai awalan bagus, sebab dari target pada triwulan pertama sebanyak 20 persen dari target tahunan senilai Rp 90 miliar, pendapatan tersebut sudah mencapai 24 Persen.
“Kalau di triwulan pertama sudah Rp 21,7 miliar, sudah 24 persen melebihi target awal,” ujarnya.
Dari 11 objek pajak yang ada, Harlina menyebut terdapat tiga kategori yang memberikan nilai sumbangan pajak terbesar. Bahkan nilainya hampir 50 persen dari pendapatan pada triwulan pertama.
Pajak Restoran, menurut data yang dimiliki Harlina jadi sektor dengan nilai tertinggi pada triwulan pertama. Tercatat, pajak restoran yang masuk sudah mencapai Rp 9,7 miliar.
“Karena sektor ini tidak hanya restoran dan rumah makan saja. Bahkan katering makanan di perusahaan-perusahaan kan masuk ke situ,” jelasnya.
Selain itu juga terdapat Pajak Penerangan Jalan PLN senilai Rp 6 miliar serta penerimaan pajak BPHTB atau Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan senilai Rp 2,1 Miliar.
“Sejauh ini memang masih pajak restoran yang tertinggi,” terangnya.
Harlina menjelaskan, Pajak Air Tanah merupakan sektor pemasukan terendah. Bahkan nilai penerimaannya di triwulan pertama hanya sebesar Rp 150 ribu saja. Terendah kedua disusul oleh Pajak Hiburan.
“Jadi memang kan pengguna air tanah sedikit, sehingga rendah. Kalau pajak hiburan nilainya Rp 94 juta,” jelasnya.
Dirinya berharap, penerimaan pajak bisa melampaui target yang ditentukan hingga akhir tahun mendatang. Sehingga penerimaan pajak yang maksimal bisa berdampak bagi pembangunan Berau serta masyarakat. (*sen/arp)
