• Senin, 22 Desember 2025

Lestarikan Budaya agar Tak Punah, Tarik Minat Kaum Milenial

Photo Author
- Selasa, 11 Juli 2023 | 11:25 WIB
ACARA ADAT: Setiap tahunnya banyak acara adat di Kabupaten Berau yang dilaksanakan oleh berbagai suku di Bumi Batiwakkal.
ACARA ADAT: Setiap tahunnya banyak acara adat di Kabupaten Berau yang dilaksanakan oleh berbagai suku di Bumi Batiwakkal.

TANJUNG REDEB – Bumi Batiwakkal- sebutan Kabupaten Berau bukan hanya memiliki banyak objek wisata unggulan. Tetapi, kabupaten paling Utara di Kaltim ini juga kaya akan kebudayaan dari berbagai suku. Hal itu juga menjadi perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau.

Seperti yang dijelaskan Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Nasir, Berau kaya akan kebudayaan sehingga pihaknya terus berusaha untuk melestarikan agar tak hilang dimakan jaman.

“Kita masih terus berusaha melestarikannya dengan cara melibatkan para sesepuh atau tokoh yang dituakan, karena mereka yang lebih paham akan kebudayaan leluhur tersebut,” ujarnya kepada Berau Post, Senin (10/7).

Tak hanya itu saja, menurut Ilyas salah satu langkah yang akan pihaknya lakukan yakni dengan melaksanakan pengaderan, sehingga budaya yang ada saat ini pun tidak punah dan dapat diwariskan dengan para generasi muda.

“Salah satu caranya yaitu dengan melakukan pelatihan kepada para anak muda, karena memang itu salah satu langkah yang tepat agar budaya tidak hilang,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung itu juga mengaku penyebarluasan ke semua wilayah dan setiap kalangan juga perlu dilakukan. Supaya semakin berkembangnya budaya maka mampu menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

“Melibatkan pemangku kesultanan dalam pelestarian dan pengembangkan kebudayaan juga sangat perlu kita lakukan, karena itu adalah salah satu cara kita juga,” paparnya.

Selain itu, dengan melibatkan seluruh kalangan dan stakeholder pun harus dilakukan. Mengingat melestarikan budaya bukan hanya dilakukan dengan individu melainkan setiap kelompok perlu dilakukan.

“Intinya adalah di pengaderan, sehingga jika hal tersebut terlaksana maka pengembangan kebudayaan juga dapat terealisasi,” jelas Ilyas.

Saat ini, yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pihaknya ialah mencari cara untuk menarik para kaum milenial untuk bergabung dan memahami makna budaya supaya dapat melestarikan budaya tersebut.

“Peran anak muda sangatlah penting, meningkat bahwa budaya adalah warisan yang harus di pertahankan,” tandasnya. (aky/arp)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X