TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau kembali melakukan evaluasi penyeberangan Kapal Landing Craft Tank (LCT) gratis di Jalan Singkuang, Tanjung Redeb-Jalan Limunjan, Sambaliung.
Dalam pertemuan Pemkab Berau bersama pengusaha distribusi bahan pokok beberapa waktu lalu, disepakati beberapa hal untuk mencegah terjadinya kenaikan harga bahan pokok di kawasan Pesisir Selatan lantaran angkutan bahan pokok yang harus mengantre lama.
Asisten III Bidang Administrasi Sekertariat Kabupaten (Setkab) Berau, Maulidiyah, mengatakan, pada pertemuan itu diketahui angkutan bahan pokok mengantre terlalu lama, sehingga pedagang yang berada di pesisir kerap mengambil bahan pokok ke wilayah Tanjung Redeb secara mandiri.
“Hal itu menyebabkan kenaikan harga bahan pokok karena mereka melakukan secara mandiri,” jelasnya.
Sehingga diputuskan bahwa, angkutan bahan pokok kini masuk dalam daftar sederet yang diprioritaskan untuk menyeberang. Sehingga pengantaran bisa berjalan dengan cepat seperti biasanya. "Kita kemarin rapat dengan para distributor sembako, akhirnya kita berikan kesepakatan mereka masuk dalam prioritas," terangnya.
Diharapkan, hal ini bisa mengurangi waktu pengantaran sebelumnya yang lama, sehingga pengantaran bahan pokok tidak maksimal. Dimana angkutan bahan pokok harus mengantre sejak pagi hingga siang, sehingga tiba di wilayah pesisir pada malam hari.
“Mereka harus lama menunggu, pagi hingga siang baru bisa lewat, otomatis lama sampai ke pesisir selatan malam,” jelasnya.
Untuk memastikan kelancarannya, angkutan sembako nantinya akan dilengkapi stiker atau surat yang menunjukkan bahwa bisa mendapatkan prioritas penyeberangan.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Usaha dan Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Hotlan Silalahi, menjelaskan, pihaknya hanya mengeluarkan rekomendasi kepada 15 perusahaan distribusi saja. "Mereka bebas saja, all time tapi bawa rekomendasi dari kami, mereka kan tidak setiap hari juga," jelasnya.
Dari 15 perusahan distribusi itu jelasnya, tidak banyak kendaraan yang diberikan rekomendasi. Sebab, biasanya hanya 1 hingga 2 unit mobil pengantar saja dari setiap perusahaan distribusi tersebut. "Nah sebenarnya ada 15 distributor yang diundang, dan mereka memberikan kemarin daftar mobil yang mau dikasih stiker dan diberi surat keterangan dari kami," jelasnya.
Tentunya, hal ini sebagai upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok di wilayah Pesisir Selatan. Sehingga, pedagang tidak perlu mengeluarkan ongkos lebih untuk mengambil kebutuhan yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokoknya.
“Kita terang saja, bahwa untuk menjaga stabilitas harga di pesisisr selatan, sehingga diharapkan tidak ada lonjakan lagi,” terangnya.
Meski demikian, nantinya kendaraan angkutan distribusi bahan pokok ini akan diprioritaskan pada jam-jam tertentu. Kewenangan sendiri nantinya akan diberikan pada petugas lapangan melihat kondisi lapangan itu sendiri. "Distribusi tidak setiap hari, ada yang sekali seminggu," tandasnya. (*/sen/sam)