• Senin, 22 Desember 2025

Terhambat Cuaca, LPG Sulit Didapat dan Mahal

Photo Author
- Selasa, 25 Juli 2023 | 16:59 WIB
KOSONG: Stok LPG 3 Kg saat ini mengalami kekosongan di pangkalan maupun di pengecer.
KOSONG: Stok LPG 3 Kg saat ini mengalami kekosongan di pangkalan maupun di pengecer.

TANJUNG REDEB - Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram di Kabupaten Berau berdampak signifikan terhadap harga jual di pasaran, bahkan ada yang menjual hingga Rp 45 ribu per tabung.

Hal ini pun turut dikeluhkan masyarakat, salah satunya, warga asal Kecamatan Teluk Bayur Sumiati. Dia mengaku sudah kesulitan mendapatkan gas melon sejak beberapa hari lalu, kalau pun ada harganya cukup mahal.

“Kemarin saya dapat di warung kecil Rp 45.000 per tabung, padahal biasanya hanya kisaran Rp 35.000 aja, sudah mahal susah dicari ini,” ujarnya kepada Berau post, Senin (24/7).

“Saya kemarin sudah nyari keliling dari Teluk Bayur sampai Tanjung Redeb gak ada nemu, kemarin nemu tapi ya itu harganya udah mahal, karena butuh ya tetap saya beli,” tambahnya.

Kelangkaan pun terjadi di salah satu pangkalan LPH di Kelurahan Gunung Panjang. Hal ini pun diakuinya terjadi sejak beberapa hari lalu. “Sudah sejak tiga sampai empat hari lalu kosong, bahkan semua pangkalan di Berau,” kata Wiji, salah satu pengelola Pangkalan Gas LPG yang berada di Kelurahan Gunung Panjang.

“Kalau info yang saya dapat, stok di pengisian yang berada di Maluang lagi kosong, tapi kemarin itu sempat ada namun dibagi-bagi antar-pangkalan, jadi kami itu dapatnya juga sedikit,” tambahnya.

Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau, Kamaruddin, tak menampik adanya kelangkaan itu. Hal ini sebutnya, terjadi disebabkan dari pengirim LPG yang terkendala oleh cuaca.

Namun, katanya Minggu (23/7) sudah ada kapal yang sandar di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Maluang, saat ini bongkar dan selanjutnya diisikan ke tabung-tabung LPG,” tambahnya.

Kamaruddin menambahkan, bahwa di pangkalan SPBE yang berada di Kampung Maluang tidak hanya untuk Kabupaten Berau, tapi juga menyumpai ke Kalimantan Utara.

“Jadi SPBE Maluang itu juga menyuplai ke Kaltara, tidak hanya Berau saja. Namun Insyaallah hari ini (kemarin, red) mulai normal seperti biasa kembali, karena kapal sudah bisa bongkar muatan,” tutup Kamaruddin.

Di lokasi berbeda, Anggota Komisi II DPRD Berau, Wendy Lie Jaya, mengatakan, untuk mencegah terjadinya kelangkaan seperti ini, dia menyarankan adanya penambahan jalur distribusi. “Jadi nanti itu bisa dari Samarinda atau Balikpapan maupun dari Tarakan. Terkait penambahan kuota LPG 3 kg sendiri itu tergantung survei masyarakat miskin lagi, karena Pertamina tidak sembarangan memberikan tambahan kuota LPG, apalagi ini kan barang subsidi. Kalau memang mereka melihat masyarakat dirasa mampu, maka tidak akan menambah kuota lagi,” tutupnya. (adm/sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X