TANJUNG REDEB - Dalam rangka upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Berau, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian menyalurkan aspirasinya melalui beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) sebanyak 25 ribu kuota untuk tahun 2023 ini
Tenaga Ahli Hetifah Sjaifudian, Atikah Dinarti menuturkan, untuk Berau targetnya sebanyak 25 ribu pelajar baik tingkat SD, SMP dan SMA dengan besaran yang berbeda-beda. Untuk tahap satu sudah tersalurkan sebanyak 9.000 beasiswa di Berau.
“Nanti di tahap berikutnya ada sekitar 16 ribu lagi yang kami bagikan di Agustus mendatang,” terangnya usai menyalurkan beasiswa tersebut kepada penerima di Tanjung Redeb.
Khusus Tanjung Redeb, Atikah menyebut terdapat 3.200 penerima dari tingkat SD, SMP dan SMA. Penerima tersebut indikatornya masuk dalam kategori keluarga tidak mampu atau orangtua berpenghasilan di bawah Rp 4 juta.
“Masih ada banyak kuota penerimaan, ini mereka mendapat satu tahun sekali, tahun depan bisa ikut kembali,” jelasnya.
Untuk besarannya beragam, tingkat SD menerima beasiswa berupa uang pembinaan sebesar Rp 350 ribu, tingkat SMP Rp 750 ribu dan tingkat SMA senilai Rp 1 juta.
Dirinya berharap, penerima bisa memanfaatkan beasiswa untuk keperluan pendidikan sang anak. Sehingga, beasiswa bisa membantu kebutuhan belajar sang anak.
“Kita tentu harapannya digunakan dengan bijak untuk keperluan sekolah,” harapnya.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah menyambut baik penyaluran aspirasi dalam bentuk beasiswa tersebut. Apalagi, diakuinya hal ini sudah berjalan sejak 5 tahun silam. Tepatnya sudah dilakukan sejak 2018 yang lalu.
“Kami sangat terima kasih dan apresiasi kepada ibu Hetifah yang selama 5 tahun terakhir memberikan aspirasinya kepada siswa/siswi di Berau,” jelasnya.
Hal ini menurutnya dirasa sangat membantu keluarga yang berpenghasilan pas-pasan, untuk tetap mendukung anak-anak mereka mengenyam pendidikan dengan nyaman.
“Karena ini sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan. Karena tidak semua siswa dan mahasiswa dari kalangan mampu, maka dana ini sangat diperlukan,” tuturnya.
Dirinya pun berpesan agar beasiswa ini bisa digunakan sebagaimana mestinya, untuk kepentingan pendidikan sang anak. Sehingga diharapkan tidak lagi ada ucapan tidak bisa sekolah disebabkan kekurangan dana.
“Artinya bantuan ini diperuntukkan bagi sekolah, sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pendidikan anak-anak kita,” ujarnya. (sen/arp)