TANJUNG REDEB – Langkanya gas LPG 3 Kg di Berau dibantah oleh manajemen Pertamina, stok LPG di Berau pun justru dinilai surplus. Hal ini diungkapkan Sales Branch Manager Pertamina Wilayah VI Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, Faisal Fahd, Selasa (1/8).
Katanya, sejak 2022 lalu Kabupaten Berau telah memiliki stasiun pengisian gas sendiri yang terletak di kawasan Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur. Diakuinya, dalam sekali pengiriman, gas yang dikirim melalui jalur laut mencapai hingga 400 ribu kilogram.
“Untuk di Kabupaten Berau, stok elpiji tidak pernah kekurangan, sehingga cukup aneh jika masyarakat kesusahan mencari LPG 3 Kg,” ujarnya.
Ditegaskannya, dari data yang dimilikinya kebutuhan gas elpiji 3 kilogram di Berau per harinya mencapai angka 2.800 tabung. Hal itu sesuai dengan data penduduk miskin dan pelaku UMKM di Kabupaten Berau. Dalam dua pekan terakhir pun diklaimnya, pihaknya selalu menyuplai sebanyak 5.100 tabung per hari, jumlah itu melebihi kebutuhan masyarakat. “Yang kami sediakan itu lebih banyak. Hampir dua kali lipat dari konsumsi masyarakat setiap harinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya meminta agar masyarakat tidak panik ketika mendengar informasi terkait kelangkaan gas elpiji. Pasalnya itu tidak benar.
“Memang beberapa waktu lalu ada kendala cuaca, menyebabkan kapal penyuplai gas itu tidak bisa bersandar. Namun itu hanya satu hari saja keterlambatannya,” ucapnya.
Dirinya pun mengungkapkan, saat ini di 13 kecamatan sedikitnya ada 200 pangkalan elpiji di Kabupaten Berau. “Alurnya itu dari SPBE ke agen. Di agen tentu tidak melayani penjualan. Habis dari agen didistribusikan ke pangkalan, dan dari pangkalan ini masyarakat bisa beli,” terangnya.
Faisal pun menegaskan, bahwa pangkalan elpiji tidak diperbolehkan untuk menjual gas subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh pemerintah Kabupaten Berau. “Setiap kecamatan telah memiliki HET,” katanya.
Dirinya pun menegaskan, bahwa setiap agen akan mendapatkan sanksi tegas dari Pertamina jika kedapatan menjual gas subsidi di atas HET. “Kalau ada agen yang menjual di atas HET, laporkan ke kami. Kami akan tindak tegas. Selama ini kami ada saja mendapat laporan, tapi sayangnya tidak dibarengi dengan bukti. Sehingga kami tidak bisa menindak,” tutupnya. (hmd/sam)