SAMARINDA - Wakil Bupati Berau, Gamalis bersama Kepala Dinas Perhubungan, Andi Marawangeng menemui Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni di Samarinda untuk meminta penyelesaian pembangunan Dermaga Teluk Sulaiman di Bidukbiduk.
Pembangunan Dermaga Teluk Sulaiman di Kecamatan Bidukbiduk sudah dikerjakan sejak tahun 2020 lalu, namun hingga kini masih belum tuntas 100 persen. Penyelesaian pembangunan masih menyisakan kekurangan hingga Rp 25 miliar untuk menuntaskan pembangunan sisi laut maupun sisi darat.
Usai pertemuan, dirinya menjelaskan pembangunan dermaga Teluk Sulaiman telah dikerjakan tahap pertama dengan anggaran sekitar Rp 11,7 miliar. Kemudian dilanjutkan tahap kedua pada 2021 lalu dengan anggaran Rp 19 miliar, dari total kebutuhan anggaran Rp 55 miliar. Pemkab Berau berupaya agar dermaga ini dapat kembali dilanjutkan. Tentu dengan skema anggaran yang perlu mendapat dukungan dari Pemprov Kaltim.
“Masih dibutuhkan kurang lebih Rp 25 miliar untuk bisa tuntas keseluruhan. Ini yang kita berharap bisa mendapat dukungan anggaran dari provinsi,” ujar Gamalis.
Sebelumnya, ia telah meninjau kondisi Dermaga Teluk Sulaiman yang telah dimanfaatkan masyarakat meskipun belum rampung. Memiliki laut terdalam, dermaga ini juga menjadi persinggahan kapal yang melintas di Selat Makassar.
Sehingga dermaga yang menjadi akses utama distribusi logistik di pesisir selatan Berau ini harus dioptimalkan. Selain itu keberadaan dermaga tentu menjadi pelengkap infrastruktur dalam mendorong pertumbuhan pariwisata di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Berau.
“Dermaga ini menjadi bagian penting karena menjadi penggerak ekonomi di pesisir Berau. Kita akan upayakan bisa dituntaskan pembangunannya,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Berau, Andi Marawangeng menjelaskan hasil pertemuan itu membuahkan kabar gembira. Pasalnya, untuk tahap 3 pembangunan Dermaga Teluk Sulaiman akan diupayakan oleh Pemprov Kaltim.
“Akan diupayakan mengingat dana yang diperlukan besar, bisa saja nanti dikucurkan bertahap,” ujar Andi.
Kelanjutan pembangunan memerlukan dukungan pendanaan dari Pemkab Berau serta bisa diusulkan oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) di 2024 mendatang. Hal ini tentu untuk menunjang proses pekerjaan bisa cepat rampung dan segera difungsikan untuk kebutuhan masyarakat pesisir.
Dijelaskan Andi, kebutuhan dermaga ini untuk menunjang pergerakan ekonomi masyarakat di Berau pesisir selatan. Apalagi, selain sebagai tempat pendistribusian logistik juga sebagai pendukung kemajuan wilayah wisata di Berau, khususnya Bidukbiduk.
“Sehingga dengan adanya pelabuhan dapat memberikan alternatif pendukung moda transportasi laut selain transportasi darat/jalan raya,” terangnya.
Ketika dermaga tersebut beroperasi, diharapkan ekonomi masyarakat bisa meningkat dengan meluasnya pasar perdagangan hasil laut dan bumi di Bidukbiduk ke wilayah sekitarnya.
“Jadi khususnya untuk memperdagangkan hasil komoditas dengan beberapa daerah sekitar seperti antar daerah di Berau, Kaltim bahkan di Sulawesi Tengah,” ujarnya. (sen/arp)