• Senin, 22 Desember 2025

Pelaku Pembunuhan Remaja Perempuan di Berau Ternyata Ayah Tiri

Photo Author
- Jumat, 13 Oktober 2023 | 16:11 WIB
Ardian Rahayu Priatna
Ardian Rahayu Priatna

TANJUNG REDEB - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Berau berhasil mengungkap kasus pembunuhan remaja berusia 13 tahun, yang jasadnya ditemukan di tengah kebun sawit lengkap dengan seragam sekolahnya pada Selasa (10/10).

Sebagaimana kecurigaan keluarga korban, kematian remaja wanita itu diketahui benar dilakukan oleh ayah tirinya. Yang setelah melancarkan aksi kejinya, pelaku langsung mencoba melarikan diri keluar Berau.

Pelaku pun berhasil dibekuk di hari yang sama, di wilayah Teluk Pandan, Kutai Timur.

Saat ini pun kata Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Ardian Rahayu Priatna, tersangka dalam perjalanan menuju Kabupaten Berau. “Iya di hari yang sama, pelaku berhasil diamankan. Dan saat ini sedang perjalanan ke Berau,” terangnya.

Setelah tersangka sampai di Berau, kepolisian akan mendalami motif di balik aksi keji pelaku kepada korban. “Segera kita akan dalami apa motif di balik pembunuhan ini,” tegasnya.

Dalam kasus ini, pihaknya masih belum bisa menentukan penerapan pasal yang akan disangkakan pada pelaku. Menurutnya, ada dua kemungkinan pasal yang bisa dipersangkakan, yakni pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun, dan pasal 340 KUHP yang ancaman maksimalnya hukuman mati. “Semua nanti tergantung dari hasil pemeriksaan lanjutan,” pungkasnya.

Sebelumnya, ditemukan jenazah perempuan di perkebunan sawit di Kecamatan Teluk Bayur, Selasa (10/10). Jenazah yang ditemukan masih mengenakan seragam sekolah salah satu SMP, dan diketahui masih berusia 13 tahun.

Berbagai dugaan bermunculan, namun penyebab pasti kematiannya masih dalam proses pengembangan kepolisian.

Salah satu keluarga korban yang ditemui di selasar kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, ZN, mengatakan, sebelum kejadian tidak ada perselisihan atau cekcok terjadi di rumah. Tapi ada satu hal yang mengganjal baginya, yakni ayah tiri korban tidak ada pamitan saat mengantar anaknya sekolah. Bahkan sampai malam hari sekira pukul 23.30 wita, ayah tiri korban itu tidak bisa dihubungi.

Adapun ibu korban, SS, belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih dalam keadaan berduka. Dia hanya menyebut, korban tidak pernah berjalan selain hanya pergi bersekolah. Dan di rumah hanya bermain bersama adiknya. "Saya juga kaget. Biasanya dia pulang sekolah langsung pulang. Tapi ini tidak," singkatnya.

Sementara salah satu kepala kampung terdekat dari lokasi kejadian menuturkan, korban kerap kali diantar oleh orangtuanya ketika pergi bersekolah. Namun pada hari itu korban tak kunjung pulang. Berdasarkan pengetahuannya, keluarga korban merupakan pekerja yang datang dari luar Berau.

"Memang mereka dari luar Berau," tuturnya melalui sambungan telepon pada pukul 22.54 Wita malam itu.

Menurut keterangan yang dia himpun, pagi sebelum penemuan ini korban memang diketahui pergi untuk sekolah dan diantar. Namun, korban rupanya tidak masuk sekolah. "Memang berangkat sekolah, tetapi setelahnya diketahui ia (korban, red) tidak masuk sekolah," ujarnya. (*/sen/sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X