TELUK BAYUR - Suasana belajar di SMA 2 Berau tidak seperti biasanya. Pada Senin (23/10), suasana sekolah mendadak ramai. Tarian penyambutan dilakukan di gerbang masuk sekolah, menyambut kehadiran Anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian.
Kehadirannya untuk menyalurkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada perwakilan penerima di Kecamatan Teluk Bayur. Pada tahun berjalan ini, Hetifah menyebut untuk Berau dialokasikan sebanyak 14.319 kuota Beasiswa PIP yang terbagi dalam dua tahap. “Di tahap pertama ada 9.331 kuota. Di tahap kedua kita alokasikan lagi 4.988 kuota,” sebutnya.
Beasiswa ini ditargetkan untuk mendongkrak minat belajar dan membantu jalannya pendidikan bagi pelajar yang menerimanya. Apalagi Berau merupakan wilayah yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), sehingga harus memiliki SDM yang mumpuni di bidang akademik.
“Untuk mendukung daerah wisata, apalagi dengan turis-turis asing, maka masyarakat juga harus cerdas. Di antaranya paling tidak pandai berbahasa asing,” tuturnya.
Dalam pertemuan bersama puluhan pelajar tak hanya tingkat SMA, SD dan SMP juga turut hadir, serta beberapa wali murid. Dalam pertemuan tersebut, Hetifah menampung beberapa aspirasi dari wali murid hingga guru terkait jalannya penyaluran beasiswa PIP ini. “Tadi saya juga sempat mendengar beberapa masukan dan saran terkait penyaluran beasiswa ini, itu akan kita catat,” ujarnya.
Dijelaskannya, penyaluran ini dilakukan melalui beberapa perbankan yang bermitra dengan pemerintah. Sehingga tak hanya murid atau sang anak, orangtua juga diminta aktif memantau penyalurannya. Sebab, untuk disalurkan dan bisa diterima perlu adanya aktivasi akun perbankan. “Kalau mereka (penerima, red) tidak aktivasi akun perbankan, maka akan dialihkan,” terangnya.
Begitupun kriteria penerima beasiswa, Hetifah menjelaskan bahwa terdapat perubahan. Seusai bebas dari pandemi Covid-19, beberapa kategori pekerjaan kembali tidak masuk dalam daftar penerima beasiswa, di antaranya para murid yang orangtuanya bekerja sebagai ASN dan TNI/Polri. Sebab, pada masa Pandemi Covid-19, kriteria tersebut tidak dikecualikan.
Dalam tinjauannya ke Berau, Hetifah langsung memeriksa apakah penerima beasiswa telah mendapatkan hal tersebut. Sebab, dirinya sangat mewanti-wanti penyaluran ini jangan sampai terkena potongan yang sebenarnya tidak ada atau bahkan tidak tersalurkan. “Itu mengapa saya tadi bertanya, apakah sudah terima beasiswanya?” tegasnya.
Dalam tinjauan itu juga, Hetifah semakin yakin bahwa Berau sudah bisa dan semakin siap dengan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim. Dirinya mengatakan pemerintah akan lebih memperhatikan Berau sebagai penyangga IKN.
“Berau juga sudah masuk KSPN, jadi beberapa sektor yang linear ada beberapa dukungan di dalamnya,” paparnya.
Meski saat ini pendidikan sudah gratis, namun kebutuhan pendukung pembelajaran tetap perlu dipenuhi secara pribadi. Sehingga melalui beasiswa PIP ini diharap bisa membantu orangtua yang memang membutuhkan hal tersebut. “Kita tidak mau anak-anak putus sekolah,” ungkapnya.
Dirinya juga akan mendorong tim untuk melakukan percepatan pencairan beasiswa sehingga bisa segera termanfaatkan.
“Kita akan dorong, supaya proses verifikasi cepat. Kita dengan bank-bank yang bekerja sama akan segera berkomunikasi,” pungkasnya. (*/sen/sam)