HERMAN Ferik tak perlu khawatir lagi. Rumahnya yang sudah termakan usia, kini sudah jadi baru lagi. Itu berkat sentuhan prajurit yang tergabung dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118 tahun 2023.
Pembangunan rumah layak huni menjadi salah satu sasaran tambahan TMMD di Kampung Melati Jaya. Walau rumah milik Herman yang menjadi sasarannya, kebahagiaan tidak hanya dirasakan Herman dan keluarganya saja. Tapi juga masyarakat kampung lainnya.
Diutarakan Kepala Kampung Melati Jaya Sutrimo, rumah milik Herman memang turut diperjuangkan masyarakat setempat melalui pemerintah kampung, untuk menjadi sasaran dalam pelaksanaan TMMD di Melati Jaya.
Sebab rumah kayu berukuran 4x6 meter persegi tersebut, sudah dibangun sejak tahun 1993 dari program transmigrasi. Karena termakan usia serta keterbatasan fisik dan ekonomi, membuat Herman tak bisa memperbaiki banyaknya kerusakan bangunan rumahnya. Mulai dari atap yang bocor-bocor, papan dinding yang juga banyak jebol, hingga tiang fondasi yang miring, membuat rumah Herman sebelumnya sangat rawan roboh.
“Alhamdulillah, saat kami usulkan langsung disetujui, dan sekarang rumah Pak Herman sudah seperti baru lagi,” ujar Sutrimo saat ditemui usai upacara penutupan TMMD di Kampung Melati Jaya, Kamis (20/10).
Di tempat yang sama, Dandim 0902/BRU Letkol Inf Dony Fatra menjelaskan, sasaran rehab rumah yang dilaksanakan satgas, berlokasi di Jalan Kangae, RT 02 Kampung Melati Jaya.
Bukan sekadar rehab ringan, tapi rumah milik Herman harus dilakukan rehab total. Rumah lama harus dirobohkan secara keseluruhan untuk kemudian dibangun ulang. “Setelah kami cek kondisi rumahnya secara langsung, memang rumah ini (milik Herman, red) yang layak mendapat bantuan. Karena kondisinya sudah miring, kayu-kayunya juga sudah banyak lapuk,” ujarnya.
Selain melihat kondisi rumah yang sudah tidak layak huni, Dony menambahkan, pihaknya juga mempertimbangkan kondisi fisik pemilik rumah yang dianggap sudah tidak mampu bekerja untuk memperbaiki kerusakan rumahnya. “Karena tangannya (Herman, red) habis patah setelah tertimpa pohon di kebun,” terangnya.
Rumah Herman yang sebelumnya berukuran 4x6 meter persegi, dibangun ulang dengan ukuran menjadi 6x6 meter persegi. Juga lebih dipercantik dengan balutan cat berwarna hijau khas TNI. Tidak seperti sebelumnya yang tidak bercat.
Herman Ferik bersama istrinya yang ditemui usai menerima kunci rumah barunya, mengucapkan banyak terima kasih kepada Satgas TMMD ke-118 yang telah membangun ulang rumah miliknya.
Herman yang menetap di Melati Jaya sejak tahun 1993 tersebut, mengaku memang tidak memiliki kemampun untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan rumahnya. Selain membutuhkan biaya, kondisi fisiknya juga sudah tidak prima usai patah tulang di lengan kanannya sejak tahun 2016 silam. Kondisi itu yang membuatnya pasrah melihat kondisi rumahnya yang turut dihuni istri dan kedua anaknya. “Saya hanya petani kecil pak,” katanya.
Herman mengaku, selama tinggal di rumah tuanya, selalu muncul rasa khawatir saat hujan mengguyur. Apalagi disertai angin kencang. Karena rumahnya sudah mengalami kemiringan. “Kalau hujan bocor, atap seng juga seperti mau terbang kalau ada angin. Tapi sekarang sudah bisa tidur nyenyak lagi,” ungkapnya.
Dia mengaku tak menyangka bisa mendapatkan bantuan dari Satgas TMMD untuk memperbaiki kondisi rumahnya. “Karena memang saya tidak pernah mengajukan ke siapa-siapa untuk dapat perbaikan. Tapi justru bu RT yang panggil saya, memberitahukan kalau rumah saya akan diperbaiki. Betul-betul nggak nyangka,” akunya.
“Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak TNI yang sudah memperbaiki rumah saya. Terima kasih banyak,” tutupnya. (udi/sam)
