TANJUNG REDEB - Kementerian Pertanian (Kementan) RI melaksanakan Bimbingan Teknis Tanaman Pangan kepada 190 petani dan 50 Kelompok Tani yang merupakan Dana Aspirasi dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budi Satrio Djiwandono. Dalam pelaksanaan bimtek tersebut, mantan Bupati Berau dua periode, yang juga Caleg DPRD Kaltim Dapil 6, Makmur HAPK menjadi salah satu narasumber.
Sebelum menerima bantuan, Makmur menilai pelatihan atau bimbingan pra penerimaan bantuan memang sangat penting dilaksanakan. Sebab, pada pelatihan atau bimbingan teknis itu akan disampaikan trik-trik khusus serta bagaimana mengelola bantuan secara maksimal.
“Saya rasa ini memang penting, sehingga kelompok-kelompok tani ini bisa lebih maksimal mengelola bantuan,” jelasnya.
Dirinya juga mengapresiasi bantuan yang disalurkan itu, sebab Berau ke depan harus mampu tidak bergantung pada sumber daya tidak terbaharukan.
Sebab, Makmur yang selama masa pengabdiannya sebagai ASN maupun mantan bupati Berau itu melihat bagaimana perubahan kesejahteraan masyarakat pasca masa kejayaan produksi kayu.
"Waktu (masa) kayu orang-orang di sini waduh, sampai ke bawah pun punya uang, begitu selesai masanya maka kita sangat merasakan,” tuturnya.
Sejauh ini sendiri, bantuan-bantuan yang disalurkan oleh program-program Anggota Legislatif Partai Gerindra langsung menyentuh masyarakat dan mendorong kemandirian. Sehingga, bantuan-bantuan yang selama ini tersalurkan harus disambut dengan tepat untuk mengembangkan potensi daerah.
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur juga ditaksir akan menyediakan sumber pekerjaan. Sehingga dirinya berharap masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Berau nantinya bisa menjadi pemasok utamanya. "Harapannya kami atau kita bisa memenuhi kebutuhan yang utama," tuturnya.
Yang terpenting kata Makmur, bantuan tanpa bimbingan pengetahuan akan sia-sia saja. Sehingga, selama ini setiap penyaluran bantuan yang dilakukan oleh Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Timur asal Partai Gerindra, Budi Satrio Djiwandono, selalu memperhatikan keseimbangan hal tersebut. “Kita bukan sekadar memberikan bantuan saja, tapi lebih dari itu terlebih pengetahuan. Tanpa pengetahuan semua sia-sia saja. Kalau tidak ada pelatihan akan percuma saja,” terangnya.
Hal ini menjadi perhatian seriusnya, semua bidang yang berpotensi bisa dikelola masyarakat harus diberikan. Tak hanya sekadar bantuan, Makmur juga mendorong sinergitas antara pemerintah dengan swasta. Sehingga ke depan diharap bisa terjadi hilirisasi industri.
Dalam mendukung kesejahteraan rakyat, Makmur juga menyampaikan komitmennya terhadap pengembangan potensi perkebunan Berau yang nantinya bisa tersalurkan ke pabrik-pabrik produksi. Sehingga, hal itu nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita punya potensi yang banyak, perkebunan kita sekarang tidak tertampung dengan pabrik-pabrik yang ada,” pungkasnya. (*/sen/sam)