TANJUNG REDEB - Pengerjaan drainase primer di Jalan Pulau Sambit saat ini terus dikebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau. Proyek yang menelan anggaran mencapai Rp 30 miliar itu kerap 'menggocek' pengendara yang sehari-hari melintasi jalan tersebut.
Hal itu dirasakan salah seorang pengendara, Perdana. Katanya, kala pagi atau siang hari jalan tersebut dibuka. Namun ketika dirinya pulang kerja pada malam hari, jalan tersebut sudah ditutup dan dialihkan melalui Jalan Durian 3.
"Memang kadang kegocek, karena pagi bisa dilewati, pas malam ditutup,” jelasnya.
Dirinya berharap pekerjaan bisa segera selesai agar dirinya tak harus memutar jauh lagi. Terlebih agar pengendara yang melintasi jalan tersebut nyaman kembali.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan. Pembangunan drainase tersebut katanya penting, untuk memecah titik banjir di sejumlah tempat.
"Jauh hari sudah diinisiasi dan juga diminta oleh masyarakat sekitar situ, itu untuk solusi area banjir di beberapa wilayah seperti Gang Ketapi," ujarnya, kemarin (23/11).
Pihaknya meyakini, jika pekerjaan itu telah selesai nanti dan jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka genangan air ataupun tumpahan air tidak lama terjadi. Lebih dari itu, diharapkan juga ketinggian genangan bisa berkurang. “Ini perumpamaan saja, misal sudah jadi itu genangan yang tadinya bisa 20 Cm bisa lebih rendah. Atau menggenangnya tidak lama,” jelasnya.
Meski demikian, dirinya mengakui, bahwa hal ini belum bisa menjadi jawaban pamungkas atas permasalahan genangan banjir di beberapa titik. Namun, hal ini terus menjadi perhatian Bidang SDA dan akan terus ditangani.
Akibatnya harus dilakukan buka tutup jalan, masyarakat pun diharap maklum atas hal ini. Penutupan jalan juga ditekankannya, dilakukan untuk percepatan penyelesaian pekerjaan.
Proyek tersebut sambung Hendra, masih membutuhkan anggaran Rp 10 miliar lagi yang akan diajukan pada APBD 2024 mendatang. "Kita akan usulkan lagi, tahun depan rencananya Rp 10 miliar," pungkasnya. (*/sen/sam)