• Senin, 22 Desember 2025

Tepian Kolektif Gelar Festival Menuju Masa Depan

Photo Author
- Rabu, 29 November 2023 | 19:55 WIB
KESENIAN MASA DEPAN: Penampilan teater dari Komunitas Te-pian Kolektif berhasil menghibur pengunjung yang hadir di aula UPT SPNF Sanggar Kegiatan Belajar, Jalan Ramania II, Tanjung Redeb, Selasa (28/11).
KESENIAN MASA DEPAN: Penampilan teater dari Komunitas Te-pian Kolektif berhasil menghibur pengunjung yang hadir di aula UPT SPNF Sanggar Kegiatan Belajar, Jalan Ramania II, Tanjung Redeb, Selasa (28/11).

TANJUNG REDEB – Komunitas Tepian Kolektif yang diisi pemuda-pemudi Berau, menggelar Festival Menuju Masa Depan, di Gedung UPT SPNF Sanggar Kegiatan Belajar, Jalan Ramania II, Tanjung Redeb. Kegiatan yang digelar sejak Senin (27/11) hingga Selasa (28/11) tersebut, dikhususkan untuk mengenalkan berbagai budaya, kesenian, maupun kreativtas yang ada di Bumi Batiwakkal. Mulai dari penampilan teater hingga pameran lukisan disuguhkan untuk masyarakat.

Menurut Nella Putri, salah satu anggota Tepian Kolektif, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberi ruang kepada anakanak untuk mengkreasikan kreativitas mereka. Di sisi lain, pameran lukisan juga baru pertama kali dilaksanakan, sehingga dianggap bisa menarik warga untuk datang.

“Festival Menuju Masa Depan sengaja dipilih sebagai bahan refl eksi kami selama berkegiatan satu tahun ini,” katanya.

Ia melanjutkan, praktik arsip umumnya dikaitkan dengan membaca apa yang telah terjadi di masa lalu. Namun dalam praktik Tepian Kolektif, justru arsip yang baca dalam konteks hari ini untuk melihat masa depan. Masa depan inilah yang ingin pihaknya cari ketika menawarkan beberapa program dalam “Menuju Masa Depan”.

“Kami berharap dapat mengajak siapapun yang datang untuk berspekulasi bersama kami dalam membaca arsip yang dihadirkan melalui program ini,” katanya.

Dijelaskan Nella, dalam pertunjukan yang digelar, menampilkan aksi teater “Si Lus dan Buaya Pundung”. Kemudian, menggambar bersama ruang perupa Berau, Tepi Layar, Jumpa Maestro Berau, yakni H Syakhran, gelar panggung Pesona Tari Gong dan Nukilan TubuhTubuh Setempat dan Kawan Tepian.

“Harapannya, dari spekulasi ini akan lahir pemikiran atau gagasan tentang masa depan,” harapnya.

Semua yang dihadirkan datang dari arsip yang mereka temukan, seperti pertunjukan untuk anak “Si Lus dan Buaya Pundung” diakuinya, diambil dari salah satu dongeng dari Berau. “Pesona Tari Gong” yang merupakan arsip Tari Gong yang ingin dibaca kembali oleh Eka Wahyuni melalui kamera telepon genggam dalam wujud pertunjukan tari kontemporer, serta “Nukilan TubuhTubuh Setempat” yang berasal dari arsip ingatan Melynda Adriani, sebagai penari tari Dalling dan akan dibagikan melalui pertunjukan menuturkan kata.

“Kami juga meramu praktik interaktif dalam membaca arsip melalui Workshop Menggambar Bersama Ruang Perupa Berau, dengan mengundang anakanak untuk menggambarkan apa saja yang mereka serap selama menonton “Si Lus dan Buaya Pundung”. Program Jumpa Maestro juga kami hadirkan untuk melihat kembali arsip ingatan dan arsip tubuh seorang maestro dari Berau, H Syakhran,” tutupnya. (hmd/udi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X