TANJUNG REDEB – Di akhir tahun 2023, Dinas Sosial (Dinsos) Berau menyalurkan bantuan kuartal terakhir kepada lansia dan yatim/piatu di Bumi Batiwakkal.
Dijelaskan Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi, bantuan tersebut bantuan rutin dilakukan setiap tahunnya. Di mana, bantuan tersebut diberikan kepada para lansia hingga anak yatim/piatu yang masuk dalam data penerima.
“Jadi memang data sudah ada di kami (Dinsos, red) dan ini memang sifatnya pemberian setiap tahun kepada para penerima tersebut,” ujarnya kepada Berau Post, Selasa (12/12).
Menurut Iswahyudi, sesuai data yang dimiliki pihaknya, selama satu tahun ini ada sebanyak 700 lansia dan 200 anak yatim/piatu yang datanya masuk ke dalam Dinsos Berau dan menerima bantuan.
Dari jumlah tersebut terdiri dari 10 kelurahan yang ada di Kabupaten Berau. “Ini adalah penyaluran gelombang ke-4 di akhir tahun 2023 ini,” paparnya.
Ditanya untuk para lansia dan yatim/piatu di wilayah di kampungan. Iswahyudi memaparkan penerima yang berada di luar kelurahan penyalurannya melalui Anggaran Dana Kampung (ADK).
Pasalnya, hal tersebut sudah diatur oleh Bupati Berau Sri Juniarsih dengan maksud memudahkan pelaksanaan di kampung dan kepastian dalam penganggarannya setiap tahun.
"Jadi memang untuk di kampung itu melalui ADK, dan itu sudah disepakati," imbuhnya.
Untuk besaran anggaran yang dikucurkan. Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau itu di tahun 2023 anggaran untuk lansia sebesar Rp 2,1 miliar yang telah tersalurkan. Sedangkan untuk anak yatim piatu sudah Rp 600 juta.
Untuk penganggaran di tahun 2024, ia menyebut perhitungan anggaran tersebut sesuai dengan jumlah lansia dan anak yatim/piatu yang ada di Berau. Sebab data jumlah penerima bisa berubah setiap tahunnya.
“Jadi kami luruskan bahwa untuk penerima manfaat anak yatim/piatu yang bisa menerima bantuan tersebut adalah dia yang tinggal dengan kerabat atau keluarga dan tidak memiliki rumah," tandasnya. (aky/arp)
