TANJUNG REDEB – Keluhan tentang armada pemadam kebakaran yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau tak kunjung usai. Mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) hingga unit pemadam kebakaran.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Novian Hidayat mengatakan kurangnya peremajaan atau perawatan unit kendaraan pemadam kebakaran yang ada. Salah satunya yaitu unit pemadam kebakaran jenis tangga.
“Kami ada memiliki satu unit mobil pemadam kebakaran jenis tangga, itu hibah dari Jepang beberapa tahun lalu,” ujarnya kepada Berau Post.
Novian menambahkan, mobil tersebut sudah memiliki umur yang terbilang cukup lama. Dengan termakannya usia, tentu mobil tersebut banyak memiliki kerusakan, terutama pada bagian hidrolik tangga yang ada di mobil tersebut.
“Yang namanya sil karet, tentu ada batas usia, sekarang ini banyak yang mengalami kebocoran,” terangnya.
“Dengan adanya kebocoran, hidrolik tersebut sekarang tidak bisa berfungsi sehingga tangganya juga tidak bisa naik kembali,” tambahnya.
Pihaknya juga sudah berusaha mencari sparepart dari mobil tersebut. Namun karena unit tersebut diproduksi dan didatangkan dari luar negeri, maka tentu sparepart-nya sangat sulit untuk didapatkan.
“Kami sudah hubungi beberapa teman damkar yang miliki mobil yang sama, mereka katakan biaya beli sparepart sangatlah mahal,” katanya.
Karena itu, Novian berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berkenan membeli atau mengadakan satu unit mobil pemadam kebakaran jenis tangga. Karena mobil ini sangatlah penting untuk melakukan pemadaman pada bangunan yang bertingkat banyak.
“Sekarang di Berau sudah banyak gedung, nah kalau kami tidak memiliki unit tersebut maka akan sulit dilakukan pemadam, karena aksesnya sulit,” ungkapnya.
“Kalau ada unit tersebut selain bisa digunakan pemadaman pada gedung juga bisa untuk pemadaman untuk kawasan padat penduduk yang tidak bisa dimasuki mobil,” tutupnya. (adm/arp)