TANJUNG REDEB – Memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) Dinas Sosial (Dinsos) Berau menggelar acara silaturahmi bersama anak disabilitas di Berau.
Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi mengatakan, kurangnya tenaga pengajar di sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus, merupakan persoalan yang masih belum diatasi.
“Sekolah inklusi seharusnya ada di beberapa sekolah,” katanya.
Iswahyudi menambahkan, ada beberapa anak berkebutuhan khusus yang juga sekolah di sekolah pada umumnya. Mereka bisa bergabung dengan anak-anak normal lainnya.
“Karena masih kurangnya guru inklusi, maka mereka berfokus sekolah di SDLB,” terangnya.
Selain permasalahan guru inklusi, Dinsos juga memberikan santunan kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang dananya bersumber dari provinsi.
Dalam acara yang digelar di halaman Dinsos itu, sebanyak 30 anak berkebutuhan khusus yang mendapatkan bantuan dan santunan dari pemerintah.
“Mulai dari kursi roda, kaki palsu, tongkat dan ada beberapa barang lainnya yang bisa membantu kekurangan mereka yang bakal di pergunakan sehari-hari,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau ditegaskannya sangat berusaha berperan penting dalam kehidupan anak-anak berkebutuhan khusus. Salah satunya beberapa bangunan pemkab yang dibangun saat ini memiliki fasilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Seperti perkantoran yang sudah menyediakan kebutuhan khusus buat anak disabilitas. Beberapa trotoar juga sudah dilengkapi jalur khusus anak disabilitas, “ tutupnya. (adm/arp)