• Senin, 22 Desember 2025

Kolaborasikan Kota Tua Teluk Bayur dengan Jajanan Jadul

Photo Author
- Senin, 8 Januari 2024 | 18:01 WIB
DIMINATI: Mantan Kepala Disbudpar Berau sekaligus pembina Pokdarwis Steenkolen, Mappasikra saat melihat jajanan jadul di Wisata Kota Tua Teluk Bayur.
DIMINATI: Mantan Kepala Disbudpar Berau sekaligus pembina Pokdarwis Steenkolen, Mappasikra saat melihat jajanan jadul di Wisata Kota Tua Teluk Bayur.

TELUK BAYUR – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar bazar jajanan jadul yang berlokasi di Lapangan Steenkolen, Teluk Bayur, Minggu (7/1). Hal ini dilakukan untuk melestarikan jajanan jadul yang ada di Kabupaten Berau, terkhusus jajanan khas Berau.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Samsiah mengatakan, sebelum bazar ini dilaksanakan, pihaknya terlebih dahulu melaksanakan pelatihan membuat jajanan jadul pada Desember 2023 lalu.

Bazar jajanan jadul ini dijelaskannya merupakan wujud pembentukan atau wisata kota tua yang saat ini tengah digarap proyeknya. Di mana, ke depan tidak hanya disuguhkan dengan museum atau bangunan tua yang ada di Teluk Bayur, melainkan juga disajikan jajanan jadul khas Berau.

“Saya rasa kalau hanya disuguhkan bangunan tua mungkin masyarakat cepat bosan, namun ketika ada bazar jajanan jadul tentu banyak masyarakat yang ingin bernostalgia, maka mereka akan datang ke wisata kota tua,” tuturnya.

“Tadinya mereka ragu takut gak ada yang beli, sekarang mereka kewalahan karena banyak pembeli,” sambungnya.

Ia berharap, ke depan ada kolaborasi antara pedagang dan perusahaan yang berada di Kecamatan Teluk Bayur. Pasalnya saat ini para pedagang yang ada di bazar jajanan jadul hanya menggunakan tempat berjualan seadanya.

“Kalau pas awal kami dari Disbudpar meminjam tenda milik Dekranasda. Nah kalau ini kami tidak pinjam, kan gak enak juga kalau setiap kegiatan meminjam,” katanya.

Rencananya, kegiatan ini akan dijadwalkan seminggu sekali, yaitu tepatnya di hari Minggu.

Tak hanya berjualan jajanan jadul, pihaknya juga meminta para pedagang menggunakan pakaian jadul saat berjualan. Hal itu tentu membuat bazar tersebut terlihat lebih unik, dan masyarakat banyak yang mau datang ke bazar tersebut.

“Kan kalau pedagangnya dibuat konsep demikian, tentu sangat menarik wisatawan lokal maupun luar daerah untuk datang,” ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Aini, salah satu pengunjung bazar jajanan jadul mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. Sebab, ia bisa mengenalkan jajaran jadul tersebut kepada anak-anaknya.

“Gak setiap saat ada jajanan kayak gini, jadi bisa sekalian wisata edukasi kepada anak-anak. Karena yang tadinya mereka tidak mengetahui jajanan tersebut bisa tahu,” tutupnya. (adm/arp)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X