SAMARINDA–Landing Craft Tank (LCT) Karya Fortuna mengalami insiden di perairan Muara Pegah, Kutai Kartanegara, Rabu (24/1). Kapal jenis angkut yang tercatat tahun pembuatan pada 2009 itu memuat 11 kru kapal termasuk nakhoda.
LCT yang bertolak dari Balikpapan menuju Muara Berau dikabarkan karam di perairan Muara Pegah, Kutai Kartanegara, sekitar pukul 12.00 Wita kemarin. “Selamat siang, terkhusus kepada rekan-rekan Basarnas, di buoy 3 atau buoy 5 ada LCT terbalik. Korban sudah dievakuasi oleh Tugboat Lautan 35. Itu didapat dari kapten kapal yang menghubungi saya,” ujar seorang pelaut lewat rekaman suara yang diperoleh harian ini. “Informasi lanjutan, masih ada satu kru kapal yang terjebak di kamar. Satu orang hilang kesadaran, sementara lainnya selamat,” sambung pelaut tersebut.
Baca Juga: Pria Ini Ngutil di Retail, Dijual ke Toko
Dikonfirmasi terkait insiden itu, Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I A Samarinda Capt Ridha Rengreng mengatakan, sudah mendapatkan informasi terkait LCT yang karam tersebut. "Anggota kami baru ke TKP, itu lokasinya kan cukup jauh ya, jadi memakan waktu," jelasnya. Ia menyebut, LCT tersebut berlayar dari Balikpapan, menuju Muara Berau. Dan pihaknya juga belum mengetahui pasti apa penyebab insiden tersebut. "Kami masih koordinasi karena bukan kami yang berangkatkan. Jadi kapalnya itu bertolak dari Balikpapan, tapi kejadiannya masuk di wilayah kami. Kemungkinan ada kerusakan atau apa, kami juga kurang tahu, karena itu sudah masuk ke laut lepas," sambungnya.
Baca Juga: Rencanakan Dirikan Sekolah Terpadu di Samarinda, Alokasikan Rp 70 Miliar
Namun, untuk informasi selanjutnya, pihaknya masih akan menunggu laporan dari anggota KSOP Samarinda yang ke mengecek tempat kejadian. "Kami masih akan menunggu laporan dari anggota yang ke TKP," singkatnya.
Dari data yang dihimpun, lima kru kapal diselamatkan KM Seikomaru. Sementara sisanya diselamatkan kapal TNI atau Polairud terdekat. Dari kejadian tersebut, belum terlihat potensi kebocoran bahan bakar minyak (BBM) yang bisa saja mencemari lingkungan. “Memang belum ada, tapi sedang diantisipasi,” ujar sumber informasi dari internal Mabes Polri yang bertugas di Kaltim. Namun, dugaannya adalah kebocoran di salah satu bagian kapal.
Sementara itu, Humas KSOP Balikpapan Deni yang dikonfirmasi harian ini menyebut, belum mengetahui detail insiden tersebut. “Oke, coba saya cari dulu informasinya ya, terima kasih,” singkatnya. (dra/k8)