PENAJAM - Suasana antusias dan semangat membara terasa dalam pertemuan Badan Pimpinan Cabang Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di kediaman Penjabat (Pj) Bupati PPU, pada Sabtu (20/01/2024). Acara ini menjadi panggung diskusi mendalam mengenai rencana megah Rakornas Perundang-Undangan Nasional yang diinginkan dihelat di Kabupaten PPU.
Pj Bupati PPU, Makmur Marbun, berkeinginan besar agar rakornas yang akan melibatkan seluruh kabupaten dan provinsi se-Indonesia dapat diselenggarakan di PPU. Dalam arahannya, Makmur Marbun memerintahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) bersinergi dengan PHRI Cabang PPU untuk mengumpulkan data jumlah hotel dan kamar hotel di PPU.
"Dengan keinginan ini, saya ingin semua tamu dapat menginap di Penajam Paser Utara, tanpa ada yang perlu mencari tempat di luar daerah ini," ungkapnya dengan semangat.
Ketua PHRI Cabang PPU, Sandrina, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan kerjasama erat antara PHRI dan Dinas Budpar untuk memastikan bahwa kegiatan ini dapat diselenggarakan di PPU. Mereka berharap agar dampak positifnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat setempat, sehingga ekonomi daerah semakin berkembang. "Kami berharap agar setiap kegiatan yang diinisiasi oleh Pak Bupati dapat terealisasi di PPU, karena dampak positifnya sangat besar jika dilakukan di sini," terang Sandrina.
Selain membahas rencana rakornas, dalam pertemuan ini PHRI dan Dinas Budpar juga memohon bantuan dari Pj Bupati terkait tingkat hunian dan fasilitas pertemuan di hotel-hotel. Mereka berharap agar bantuan tersebut dapat segera diberikan untuk memastikan operasional semua hotel berjalan lancar. Menyikapi kondisi perhotelan yang telah bangkit di bawah kepemimpinan Pj Bupati, Sandrina optimistis bahwa triwulan pertama tahun 2024 akan membawa dampak positif yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami berharap triwulan pertama tahun 2024 dapat membawa dampak positif yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya," harap Sandrina.
Terkait jumlah tamu yang diperkirakan mencapai 3000 orang dari berbagai daerah, PHRI dan Dinas Budpar meminta waktu hingga tanggal 24 Januari untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi apakah kekuatan hunian di PPU mampu mengakomodasi jumlah tersebut.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin membawa kegiatan ini ke PPU. Namun, jika tidak mampu, kita harus bersikap jujur dan siap menghadapi perubahan-perubahan yang diperlukan," pungkasnya dengan optimisme. (pro/wn/adv)