• Senin, 22 Desember 2025

Berharap Pembangunan Sirkuit Direalisasikan

Photo Author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 22:12 WIB
BUTUH SIRKUIT: Jajaran Satlantas Polres Berau saat mengamankan puluhan remaja yang melakukan kegiatan balap liar di jalan raya, beberapa waktu lalu.
BUTUH SIRKUIT: Jajaran Satlantas Polres Berau saat mengamankan puluhan remaja yang melakukan kegiatan balap liar di jalan raya, beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Masih maraknya kegiatan balap liar di beberapa ruas jalan, turut menjadi perhatian pengurus cabang olahraga (Cabor) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Berau.

Dikatakan Bendahara IMI Berau Marwan Rizky Aditya, saat ini masih banyak para penggiat otomotif khususnya anak remaja, yang masih menggunakan jalan umum sebagai lintasan untuk menyalurkan hobinya di balap road race. “Kita sudah sering merangkul anak muda, tetapi memang masih banyak juga yang melakukan balap liar di seputaran jalan wilayah perkotaan,” ujarnya kepada Berau Post, Rabu (10/11).

Akibatnya, karena menganggu keamanan dan kenyamanan pengguna jalan lain, tidak sedikit para remaja tersebut sering terjaring razia oleh jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Berau.

“Ketua IMI Berau juga sering diminta oleh Satlantas untuk memberikan imbauan kepada remajaremaja tersebut, tetapi memang masih banyak yang tetap melakukannya (balap liar),” kata dia.

Melakukan kegiatan balap liar di jalan umum menurutnya bukan tanpa alasan. Sebab di Bumi Batiwakkal sebautan Kabupaten Berau ini tidak ada venue atau sirkuit yang bisa digunakan masyarakat untuk menyalurkan bakatnya. Sehingga, mereka memilih jalan umum untuk bisa melakukan kegiatan balapan. “Karena tidak bisa kita pungkiri bahwa Berau memiliki banyak potensi atlet balap road race. Bahkan ada atlet Berau yang sudah lolos di babak kualifikasi PON (Pra-PON) beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

Padahal menurut dia, adanya venue adalah salah satu penunjang yang sangat diperlukan atlet untuk terus mengasah kemampuan. “Seperti kita tahu bahwa Berau tidak ada venue atau sirkuit untuk latihan atlet, padahal jika ada tempat latihan maka atlet bisa lebih serius lagi,” paparnya.

Sehingga, dirinya pun berharap Pemkab bisa membangun venue atau sirkuit. Apalagi pembangunan sirkuit sudah cukup lama diwacanakan, namun belum terlihat realisasinya. “Makanya kami meminta agar ada perhatian dari Pemkab Berau untuk merealisasikan pembangunan sirkuit ini,” harapnya.

Diyakini, jika Berau memiliki sirkuit, secara perlahan akan menghilangkan aksi balap liar di kalangan remaja. “Mereka pasti lebih memilih tempat yang memang sudah semestinya dijadikan tempat balapan,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Berau Saga, juga meminta pemerintah merealisasikan pembangunan sirkuit permanen di Berau.

“Inikan sudah lama diteriakkan,” tuturnya.

Dijelaskan Saga, banyak pencinta otomotif di Berau yang tidak memiliki wadah, hingga banyak aksi balap liar, yang tentu saja membahayakan pengendara lainnya. Namun dengan adanya sirkuit resmi, bisa digunakan sebagai wadah latihan juga.

“Jika sudah ada wadah, mereka pasti memilih jalur aman,” ucapnya.

Dirinya berharap agar ada perhatian Pemkab Berau untuk bisa memprioritaskan pembuatan sirkuit, agar anak muda di Bumi Batiwakkal tidak balapan liar di jalan umum yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun pengguna jalan lain. (aky/udi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X