• Senin, 22 Desember 2025

Beras Atensi Utama Pengendalian Inflasi

Photo Author
- Selasa, 23 Januari 2024 | 20:18 WIB
RAKOR INFLASI: Rakor pengendalian inflasi melalui vidcon di ruang teleconference Diskominfo Berau.
RAKOR INFLASI: Rakor pengendalian inflasi melalui vidcon di ruang teleconference Diskominfo Berau.

TANJUNG REDEB - Secara nasional, komoditas beras menjadi atensi utama dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui zoom meeting, Senin (22/1).

Diungkapkan Plt Asisten II Setkab Berau, Ilyas Natsir, setelah beras menyusul cabai merah, cabai rawit, bawang putih, dan daging ayam ras yang relatif tinggi.

“Sama saja dengan minggu lalu, tidak ada penekanan khusus. Hanya saja beras yang menjadi atensi utama,” ucapnya, Senin (22/1).

Namun diungkapkannya, inflasi di Berau masih terkendali. Tidak terjadi kenaikan yang terlalu signifikan, baik secara produksi maupun stok ketersediaan pangan.

Lanjutnya, penting dilakukan bantuan suplai bahan makanan pokok dan menjaga harga tetap stabil untuk menekan inflasi, sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan makanan pokok.

Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. “Diperlukan sinergi dalam pendistribusian bahan pangan nasional,” ucapnya.

Adapun harga beras premium saat ini sebutnya yakni Rp 17 ribu per Kg, beras medium Rp 16 ribu per Kg, dan beras termurah sebesar Rp 15 ribu per Kg. Harga tersebut terpantau masih stabil sejak awal tahun hingga pekan ini.

Beberapa penyebab yang bisa terjadi lantaran produksi lokal yang terbatas dan beberapa komoditi tertentu tergantung pasokan dari luar daerah.

“Tentunya jika ada kenaikan harga kami akan mengadakan operasi pasar di setiap wilayah kecamatan berdasarkan agen dan distributor. Terutama menjelang hari besar keagamaan,” jelasnya.

Ditambahkan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi, Kamaruddin, secara nasional beras memang menjadi atensi sebab ada beberapa wilayah yang mengalami inflasi. Rata-rata kenaikan tersebut berasal dari Pulau Jawa dan Sulawesi.

“Sebagaimana laporan yang disampaikan setiap hari, pemantauan ini sebagai pengawasan pengendalian inflasi daerah,” terangnya.

Jika memang di lapangan terjadi kenaikan harga suatu komoditas  tentunya akan ditelusuri apa penyebabnya. Menurutnya, rakor pengendalian inflasi ini merupakan salah satu cara memantau harga pasar sesuai instruksi dari Kemendagri, juga untuk melakukan monitoring rutin setiap hari secara langsung ke pasar dan distributor.

“Kita memiliki tim yang bertugas setiap hari, memantau harga pasar dan menelusuri penyebab kenaikan yang terjadi,” tutupnya. (*/aja/sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X