• Senin, 22 Desember 2025

RSUD HIS Kutai Barat, Siapkan Tempat untuk Caleg Stres

Photo Author
- Kamis, 8 Februari 2024 | 18:00 WIB
AKAN DISULAP: Kondisi ruang IGD di RSUD Harapan Insan Sendawar.
AKAN DISULAP: Kondisi ruang IGD di RSUD Harapan Insan Sendawar.

 

 

SENDAWAR - Bukan hal baru, banyak calon anggota legislatif (caleg) yang stres pasca-kalah dalam ajang pemilu digelar. Di Kutai Barat, tidak menutup kemungkinan itu terjadi. Mengingat bakal ada ratusan caleg yang harus rela menelan kekalahan dalam pileg.

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendawar (HIS) pun bertindak mengantisipasi hal tersebut. Jika memang ada kejadian, pihaknya telah menyiapkan layanan khusus bagi calon legislatif (caleg) yang stres akibat gagal dalam Pemilu 14 Februari 2024.

Yakni melalui layanan konsultasi di ruangan khusus poli jiwa. Pasalnya, orang dengan stres tingkat tinggi sampai gangguan jiwa bisa saja terjadi usai konstelasi pemilu serentak. Apa lagi ada 300 lebih caleg ikut berkompetisi memperebutkan 25 kursi DPRD Kubar.

Ditemui wartawan siang kemarin, Direktur RSUD HIS dr I Nyoman Sumahardika mengatakan, rumah sakit pelat merah itu memang tidak ada ruang rawat inap untuk pasien gangguan jiwa. Namun, ada ruang khusus di poli jiwa serta tenaga medis profesional yang siap melayani caleg stres.

“Kalau ruangan rawat inap memang belum ada tapi ruang khusus konsultasi di poli jiwa, ada. Dokter jiwa dan perawatnya juga ada,” kata Nyoman di Sendawar, Senin (5/2).

Meski tidak ada ruangan rawat inap untuk pasien gangguan jiwa, pihak rumah sakit tetap memfasilitasi dengan rujukan ke rumah sakit lain. “Kita akan mengirim pasien gangguan jiwa berat ke Rumah Sakit Jiwa Atma Husada, Samarinda,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, potensi terjadinya gangguan jiwa tergantung pada faktor penyebabnya. Di antaranya faktor genetik, pola asuh, psikologis, dan faktor sosial. Termasuk faktor tidak siap kalah dalam pemilu.

Namun, menurutnya tidak semua caleg berpotensi mengalami gangguan kejiwaan jika gagal dalam pemilu. Yang menentukan kondisi kejiwaan adalah dari kesiapan caleg itu sendiri. “Biasanya habis pemilu mereka bisa cemas, depresi, dan gangguan penyesuaian,” ujarnya. (*/luk/kri/k16)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X