Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan kegiatan penanaman serentak di seluruh Indonesia. Penananam ini menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia untuk melakukan penanaman pohon di sepanjang musim penghujan tahun 2023/2024. Kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh setiap tanggal 2 Februari.
Baca Juga: Menteri LHK Pimpin Rapat Kerja Teknis Bersama UPT KLHK di Kaltim
KLHK bersama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Forkompimda Provinsi Kalimantan Timur, Forkompimda Kabupaten Kutai Kartanegara, TNI/Polri, Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Magrove, Sekretaris Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, BPDAS Mahakam Berau dan UPT KLHK Provinsi Kalimantan Timur, Universitas Mulawarman, siswa-siswi sekolah Kecamatan Muara Jawa, Green Youth Movement, kelompok tani hutan, masyarakat dan mapala melakukan penanaman pohon serentak di Desa Muara Jawa Ilir, Kutai Kartanegara, Rabu (7/2).
Baca Juga: Bayi Tabung Badak, Upaya KLHK Lestarikan Badak Sumatera di Kalimantan
Kegiatan penanaman pohon ini dihadiri oleh Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari, Sekretaris Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Mahfud, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Mini Farida, Kepala BPDAS Mahakam Berau, Rintan Nilaywati serta pejabat KLHK lainnya. Turut hadir 250 orang bersama-sama melakukan penanaman pohon atau bibit mangrove di lokasi tambak di Desa Muara Jawa Ilir ini.
“Jadi dalam rangka hari lahan basah ini kita melaksanakan arahan presiden dan menteri untuk melakukan penanaman serentak di seluruh Indonesia yang kebetulan untuk periode Februari itu bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia” ujar , Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari.
“Karena Kalimantan Timur ini tidak ada gambut, kita akan melakukan rehabilitasi mangrove. Dan lahan ini adalah salah satu lahan yang direncanakan untuk kegiatan rehabilitasi mangrove 2024. Kita kembalikan ekosistem mangrove agar dapat memberikan manfaat untuk masyarakat” imbuhnya.
Ayu menambahkan, Secara khusus luas mangrove di Kalimantan Timur sekitar 180 ribu hektare dengan berbagai jenis mangrove. Tidak hanya manfaat lingkungan, mangrove dapat menghasilkan manfaat bagi masyarakat baik itu buah, daun, atau batangnya untuk dijadikan olahan dodol, sirup, kecap, dan juga batik mangrove yang menjadi ikon Kalimantan.
“Saya kira gerakan menanam ini sangat strategis karena tiga pilar penting, yang pertama ekologi atau lingkungan, ekonomi, dan sosial. Artinya dengan sekali kita menanam dengan menggerakkan seluruh komponen baik masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan NGO, tentu tiga pilar ini akan kita lakukan bersama-sama. Dibeberapa lokasi sudah memberikan hasil, bahkan dibeberapa daerah juga sudah memberikan hasil dan memberikan impact buat pendapatan lokal masyarakat." kata, Sekretaris Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Mahfud.
Kepala BPDAS Mahakam Berau, Rintan Nilaywati menyebutkan, kegiatan ini merupakan rangkaian penanaman yang telah dilaksanakan KLHK sejak Desember 2023 dan akan dilaksanakan setiap bulannya selama musim penghujan di Tahun 2024.
Lokasi penanaman berada di dalam tambak milik Kelompok Tani Hutan Rintisan dengan luas ± 3 ha. Bibit yang akan ditanam berjumlah ± 1.000 batang dengan jenis Rhizophora sp yang berasal dari persemaian kelompok. (ang)