Distribusi beras CPP tahap kedua di Samarinda yang semula direncanakan awal Februari, hingga kini belum ada kejelasan. Namun, untuk stok beras bagi warga tidak mampu ini dipastikan aman di gudang Bulog Samarinda.
SAMARINDA - Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Marnabas Patiroy mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari Bulog Pusat terkait jadwal pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah (CPP) tahap kedua.
"Memang mau dibagikan di awal Februari dan didampingi tim dari pusat (Bapanas), namun tidak jadi datang. Sehingga jadwalnya disesuaikan dulu," ujarnya, Jumat (9/2).
Meski demikian, dia memastikan stok beras CPP semuanya telah tersedia di gudang Bulog. "Jika ada arahan dari pusat, kami pasti akan segera mendistribusikannya," ujarnya.
Sementara itu, Disdag Samarinda terus menggelar operasi pasar murah untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok penting (bapokting) menjelang Ramadan. Operasi pasar murah sudah digelar di Pasar Harapan Baru, beberapa waktu lalu. “Selanjutnya bergilir di pasar Merdeka, pasar Sungai Dama, dan pasar Palaran," terangnya.
Dia menjelaskan bahwa operasi pasar murah dilakukan untuk menyesuaikan harga bapokting di lapangan. Jika ada komoditas yang berpotensi naik, pihaknya langsung menggelar operasi pasar. “Kami jual harga murah. Misalnya untuk beras, pakai harga Bulog sekitar Rp 50.000-Rp 51.250 per 5 kilogram," jelasnya.
Dirinya berharap masyarakat memanfaatkan gelaran pasar murah tersebut dengan membeli bapokting dengan harga murah. “Sehingga harga di pasar bisa menyesuaikan dan tetap stabil,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada tahap pertama pendistribusian CPP pada 24–26 Januari 2024, beras CPP telah disalurkan kepada 25.961 keluarga penerima manfaat (KPM) di 59 kelurahan, tersebar di 10 kecamatan di Samarinda. Data ini rencananya dipakai untuk penyaluran tahap kedua. (kri/k16)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46