• Senin, 22 Desember 2025

30 Nakes Mundur karena Tes PPPK, RSUD Beriman Rekrut 26 Tenaga Medis

Photo Author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 15:25 WIB
TERUS BERBENAH: Selain melakukan rekrutmen tenaga medis baru, RSUD Beriman mulai menuju digitalisasi.  ANGGI PRADITHA/KP
TERUS BERBENAH: Selain melakukan rekrutmen tenaga medis baru, RSUD Beriman mulai menuju digitalisasi.  ANGGI PRADITHA/KP

 

 

 

BALIKPAPANUpaya memenuhi kebutuhan dan memberi pelayanan terbaik, RSUD Beriman telah melakukan rekrutmen tenaga medis non-ASN. Teranyar ada 26 orang akan bergabung. Sebelumnya tenaga medis di RSUD Beriman sempat berkurang hingga 30 orang. Mereka mengundurkan diri untuk mengikuti tes PPPK.

Walhasil pelayanan RSUD Beriman tidak bisa berjalan maksimal. Direktur RSUD Beriman Ifransyah Fuadi mengatakan, pihaknya hanya bisa melayani pasien dengan 83 bed atau tempat tidur dari total kapasitas 130 bed. “Mau tidak mau kami rekrut tenaga medis karena pelayanan tidak bisa tertunda,” ucapnya.

Baca Juga: Krusial dan Rawan, Polisi Amankan Rapat Pleno di Kecamatan

Pihaknya telah merekrut tenaga medis di antaranya perawat 20 orang, 2 bidan, apoteker, dan lainnya. Total penambahan tenaga medis sebanyak 26 orang. Mereka semua berstatus honorer. “Kalau tenaga dokter insyaallah cukup. Sekarang total tenaga medis 430 orang,” katanya.

Selain melakukan rekrutmen tenaga medis, RSUD Beriman mulai menuju digitalisasi. Misalnya dengan meluncurkan sistem informasi rumah sakit dan anjungan mandiri. Perubahan lainnya, RSUD Beriman sudah memiliki radiologi tetap yang dulu masih sistem pinjam dari Penajam Paser Utara.

“Kemudian sudah ada dokter spesialis bedah saraf dan dokter bedah umum untuk memberi layanan sore hari,” jelasnya. Serta terakhir akan bergabung ahli klinik gizi berstatus PPPK. Menurutnya sejauh ini yang belum terealisasi sesuai renstra yakni kebutuhan dokter spesialis urologi.

Tak hanya tenaga medis, Ifransyah melakukan perbaikan sarana-prasarana. Seperti yang kerap menjadi keluhan pasien, RSUD Beriman butuh penambahan AC split. “Kalau AC sentral dipakai terus-menerus cepat rusak. Jadi harus ada back up,” imbuhnya. Ada pula perbaikan AC karena usia barang sudah tua sekitar 8 tahun.

Selanjutnya perbaikan sarana plafon karena banyak kebocoran dan meningkatkan jumlah BOR. “Alhamdulillah sekarang sudah memenuhi standar,” tuturnya. Sebagai BLUD, Pemkot Balikpapan memiliki keleluasaan dalam memberi dukungan anggaran. Terlebih semua tidak bisa ditunda demi pelayanan. (ms/k8)

 

DINA ANGELINA

[email protected]

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X