TENGGARONG – Bukan hanya kerja Pemerintah Republik Indonesia (RI) seorang diri. Ketahanan pangan negara turut menjadi perhatian serius Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Demi keberlangsungan generasi mendatang. Pangan menjadi salah satu faktor penting yang menyokong kualitas suatu bangsa. Dan untuk menunjang keperluan pangan ini, TNI AD turun langsung membantu para petani meningkatkan produktivitas mereka.
Salah satu daerah yang menerima manfaat program TNI AD ini adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dimana, Komando Distrik Militer (Kodim) setempat Kodim 0906/KKR bekerjasama dengan pemerintah daerah. Diawali dengan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) pada tahun 2022 lalu. Kolaborasi ini terus berlanjut ke Karya Bhakti TNI di tahun 2023 sampai tahun 2024 ini.
Kolaborasi TNI AD bersama pemerintah daerah yang menyentuh langsung kepada hajat banyak manusia ini mendapat apresiasi langsung dari orang nomor satu di TNI AD. Yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Yang berkunjung langsung ke Kukar, tepatnya di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu pada Selasa (20/2). Maruli tiba di Kukar dengan helikopter bersama sang istri, Paulina Pandjaitan.
Bersama sang istri, KSAD juga didampingi Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto, Bupati Kukar Edi Damansyah, Dandim Kukar Letkol Inf Jeffry Satria dan Kapolres Kukar AKBP Heri Rusyaman. Untuk meresmikan kick off program pembangunan 89 titik air Kodam VI/Mulawarman.
“Saya melihat Forkopimda sangat kompak sehingga bisa berdiskusi dan menciptakan proyek-proyek yang bisa membantu masyarakat. Salah satu realisasinya adalah pertanian ini, semoga ini nanti bisa ditindaklanjuti terus. Sehingga bukan hanya berkembang di daerah sini, tapi jadi contoh daerah lain,” ujar Maruli kepada awak media.
Maruli mengatakan, ketahanan pangan adalah tanggung jawab semua pihak. TNI AD sendiri hadir membantu pemerintah, sebagai instansi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Melalui Babinsa, TNI AD bekerja mendengarkan aspirasi serta keperluan warga di desa-desa. Yang nantinya akan disampaikan ke pihak yang di atas dan bertanggung jawab membantu. Dan berbicara pangan, angkatan darat TNI juga perlu mempertahankan keperluan dasar manusia ini.
“Musim di seluruh dunia itu kacau. Seperti kemarin el nino, kadang-kadang hujan dan panas. Yang seperti ini kita harus bersiap untuk menyiapkan air yang tidak terpengaruh cuaca lagi. Mungkin suatu saat nanti bisa membuat embung dan bendung yang besar. Itu harus dilakukan, dan ini adalah proses awal,” tegasnya.
Dandim 0906/KKR Letkol Inf Jeffry Satria mengatakan program ini adalah upaya TNI membantu petani Kukar dalam meningkatkan produktivitas mereka. Yang telah memiliki petani dan lahan aktif, namun masih terhambat produktivitasnya karena kekurangan air. Dimana, lahan sawah di Kukar ini banyak bergantung dengan tadah air hujan. Dan saat kemarau tiba, keperluan ini menjadi masalah bagi petani yang ingin panen.
“Dengan sumur bor bertenaga surya ini, petani sudah bisa mengairi hasil tani mereka saat kemarau tiba dan keperluan air berkurang. Dimulai hari ini, kami di Kodim 0906/KKR dan Kodam VI/Mulawarman akan membangunnya di 89 titik. Dengan 66 kelompok tani yang akan menerima manfaatnya di lahan seluas 1.636,2 hektare. Yang sebelumnya dua kali musim tanam, dengan pengairan ini bisa tiga kali,” jelas Jeffry.
Diungkapkannya, keperluan beras di Kaltim mayoritas disuplai Kukar. Tahun 2023 kemarin saja, Kaltim memproduksi 151.333,70 ton beras. Kukar menyuplai 43 persen kebutuhan ini. Permasalahan yang dihadapi petani Kukar diantaranya adalah 20.488 hektare lahan pertanian yang masih bergantung dengan tadah hujan. Musim kemarau panjang juga menjadi permasalahan, terlebihnya membuat air sungai Mahakam menjadi payau.
“Proyeksi jumlah penduduk Kaltim dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2030 akan mencapai 5,74 juta. Kebutuhan beras akan mencapai 513.000 ton, melaui program ini kami yakin Kukar bisa menyongsongnya sebagai penyuplai beras utama,” tutur Jeffry.
Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada TNI AD atas dukungan mereka terhadap pengembangan pertanian di Kukar. Yang sejalan, yakni program Kodam Mulawarman dalam membentuk daerah cadangan logistik. Dengan program Pemkab Kukar meningkatkan produktivitas petani dan mewujudkan Kukar menjadi lumbung pangan Kaltim.
“Keinginan kami di Kukar adalah membentuk lima kawasan pertanian terintegrasi yang semi modern, dan terbangun ekosistemnya. Bagaimana meningkatkan produktivitasnya, dengan melengkapi seluruh infrastruktur tani, alsintan serta sumber daya petaninya,” ucap Edi.
Adapun lima kawasan ini adalah Muara Kaman-Sebulu dengan luas 1.520 hektare. Kemudian Tenggarong-Loa Kulu dengan luas 1.216 hektare. Kecamatan Marangkayu dengan lahan seluas 1.082 hektare. Tenggarong Seberang seluas 1.650 hektare. Dan terakhir di Tenggarong Seberang-Sebulu 2.166,7 hektare. Yang sudah memiliki lahan sawah aktif dan petani. Yang menghadapi persoalan, yakni infrastruktur air.