KASUS seorang mahasiswa jatuh dari Jembatan Kandilo, Kabupaten Paser, pekan lalu, yang kemudian ditemukan tewas, hingga kini masih menjadi pertanyaan publik, apa motif sebenarnya kejadian tersebut. Kepala Desa Sungai Tuak Muhammad Ashar mengatakan, perlu ada kamera pengawas atau CCTV di lokasi jembatan. CCTV itu agar pengawasan bisa optimal jika ada kejadian serupa.
"Sudah beberapa kali kami usulkan namun tidak terwujud," kata Ashar, Rabu (21/2). Sungai Tuak merupakan desa lokasi Jembatan Kandilo. Menurut dia, pemerintah perlu meningkatkan pengawasan di kawasan publik yang rawan terjadi kecelakaan seperti jembatan. Ashar menyebut, petugas Satpol PP juga harus rutin dan tegas mengusir warga yang sering berkumpul di jembatan.
Baca Juga: Konservasi Bibir Pantai PPU, Tohar: Jangan Berhenti dalam Proses Penanaman Saja
"Banyak warga masih tidak menghiraukan larangan berkumpul, Satpol PP harus tegas menegur yang seperti ini," kata Ashar.
Camat Tanah Grogot Abdul Rasyid mengatakan, untuk CCTV jika dipasang perlu pengawasan yang terintegrasi. Semisal terkoneksi dengan polres, Diskominfo atau Satpol PP.
"Jadi jika ada kejadian darurat, informasi bisa cepat tersebar ke seluruh stakeholder," kata Rasyid.
Pejabat fungsional urusan jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Paser Ikhsan Dharmasatrya mengatakan sudah ada rencana untuk pengadaan CCTV oleh Bidang Bina Marga. Selain itu, ada usulan langsung dari bupati untuk pemasangan pagar pengaman di sisi jembatan, namun tetap tidak mengurangi keindahan jembatan.
"Semoga di APBD 2024 ini masuk usulannya," kata Dharmasatrya. (jib/far/k8)