Harga beras belakangan ini mengalami kenaikan, termasuk di Kabupaten Paser. Berdasarkan pantauan media ini harga beras di pasaran mencapai Rp16 ribu hingga Rp 18 ribu per kg. Pelaksana Tugas (Plt) Pemimpin Bulog Kantor Cabang Pembantu Kabupaten Paser, Lucky Ali Akbar mengatakan, kenaikan harga beras kali ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Ada beberapa penyebabnya, salah satunya El Nino yang membuat gagal panen sehingga produksi beras berkurang. Biasanya bulan Desember hingga Februari terjadi kenaikan harga beras karena belum memasuki masa panen, namun pada Maret hingga Juni, stok beras akan melimpah karena masa panen mulai berlangsung.
Baca Juga: Di Kalbar, Beras Jadi Komoditas Penyumbang Inflasi di Februari 2024
"Upaya kami dalam menghadapi kenaikan ini dengan memperbanyak mitra kerja untuk menjual beras murah kepada masyarakat,"ujar Lucky, Jumat (1/3).
Menurut Lucky, penjualan beras murah akan dilakukan pihaknya secara merata kepada masyarakat. Bulog hanya menjual beras dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500 per kg. Lucky mengaku pihaknya tidak dapat mencegah kenaikan harga, namun hanya bisa meredam kenaikan.
"Kalau untuk stok beras di gudang Bulog ini diperkirakan masih mencukupi hingga enam bulan ke depan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Paser, Taharuddin mengatakan untuk menghadapi kondisi itu, Pemkab Paser berupaya memperbanyak Gerakan Pangan Murah (GPM).
Pada Januari lalu, GPM telah digelar di 10 kecamatan, yang menyediakan beragam kebutuhan bahan pokok seperti beras, minyak, dan gula yang dijual dengan harga terjangkau.
"Untuk selanjutnya, pada 6 Maret nanti, akan kami mulai lagi gerakan pangan murah," aku Taharuddin.(tom/vie)