• Senin, 22 Desember 2025

Normalisasi DAS Ampal Jadi Pelebaran Jalan, Dinilai Lepas Dari Tujuan, Harusnya Benahi Saluran Primer

Photo Author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 07:51 WIB
PROYEK: Selesainya proyek DAS Ampal masih menyisakan  kekecewaan dari Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono. (dok)
PROYEK: Selesainya proyek DAS Ampal masih menyisakan  kekecewaan dari Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono. (dok)

 

Meski proyek fenomenal yaitu Proyek Normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal diklaim telah selesai dikerjakan oleh kontraktor, namun nyatanya tidak membuat Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Budiono puas.

Budiono mengatakan bahwa pihaknya kecewa, sebab DPRD menyetujui untuk normalisasi DAS Ampal, namun yang dikerjakan oleh kontraktor adalah pelebaran jalan, hal tersebutlah yang membuat politisi Partai Banteng ini meradang.

Baca Juga: Pemkot Balikpapan Siapkan Uang Kerohiman Bagi Usaha yang Terdampak Proyek DAS Ampal

 

"Ok lah DAS Ampal itu secara angggaran kita sudah sepakati, sudah setujui, sudah dilaksanakan, laporan dari pelaksanaan secara fisik sudah selesai yang saya komentari, yang pertama misinya normalisasi DAS Ampal itu adalah mengurangi atau mengatasi banjir kan begitu, artinya saluran primer dulu yang dikerjakan, tapi kenyataannya adalah saluran sekunder yang dikerjakan dan itu jauh dari harapan dan tujuan normalisasi, karena ternyata hanya pelebaran jalan," keluh Budiono.

Ia juga menjabarkan bahwa seharusnya yang dikerjakan adalah saluran primer yaitu aliran sungai mulai dari Sungai Ampal hingga ke samping hotel Zurich, dan kemudian dibuat bendali di wilayah Sungai Ampal yang menjadi titik utama permasalahan banjir. 

"Kalau kita bicara mengatasi banjir kan dari hulu ke hilir, kalau bicara DAS Ampal kan itu samping Zurich, sungai itu kita coba normalisasi, kita keruk, kita turap naik sampai Pasar Segar, nah itu jalur primer.

Di atas pasar segar itu kita buat Bendali kita tampung air dulu di sana, ternyata yang dikerjakan kan sekunder MT Haryono dan itu pelebaran jalan, sangat jauh dari harapan maka sebagai warga saya kecewa karena anggaran Rp 143 miliar hanya untuk pelebaran jalan bukan mengatasi normalisasi banjir," papar Ketua DPC PDIP Balikpapan ini.

 

Lebih lanjut ia mempertanyakan apakah dengan selesainya proyek yang memakan anggaran sebesar Rp 143 miliar ini dapat menyelesaikan banjir?

"Pertanyaan saya, apakah uang APBD Rp 143 miliar itu sudah bisa mengatasi banjir di Balikpapan?," tutupnya.(moe/han)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: balpos.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X