• Senin, 22 Desember 2025

Semarak Persiapan Ramadan di Turki Dirasakan Mahasiswa Paser, Hosgeldin Ramazan, Pernik-pernik Murid di Kaca Sekolah

Photo Author
- Kamis, 7 Maret 2024 | 18:00 WIB
KHAS TURKI: Henny Wijayanti dan roti pide, menu khas berbuka puasa di masyarakat muslim Turki. (dok henny wijayanti for kp)
KHAS TURKI: Henny Wijayanti dan roti pide, menu khas berbuka puasa di masyarakat muslim Turki. (dok henny wijayanti for kp)



Semarak menyambut Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi tidak hanya mulai terasa di Indonesia saat ini, tetapi juga di berbagai negara, termasuk Turki. Henny Wijayanti, mahasiswi asal Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim, yang menempuh pendidikan di Universitas Bandirma Onyedi Eylul Turki, merasakan langsung kemeriahan tersebut.

 

“SUASANA Ramadan di sini (Turki) sudah terasa sejak sepekan terakhir," ungkap Henny Wijayanti kepada pewarta Kaltim Post, Selasa (5/3). Di Indonesia, sesuai kalender puasa Ramadan dimulai Senin, 11 Maret 2024. Mahasiswa Fakultas Sosial Sains, Jurusan Leadership and Global Enterpreneur semester akhir itu menuturkan, salah satu tradisi unik yang dia amati adalah dilibatkannya para murid sekolah dasar dalam menyambut Ramadan.

Mereka diminta membuat tulisan-tulisan indah atau pernik-pernik berisi ucapan selamat datang Ramadan dan ditempel di dinding atau kaca-kaca sekolah, rumah atau apartemen. “Tulisan-tulisan itu berbunyi Hosgeldin Ramazan atau selamat datang Ramadan, dihiasi dengan berbagai warna dan gambar, sehingga menambah semarak suasana. Tulisan-tulisan dibuat di atas kertas atau karton, juga ditempel di kamar-kamar mereka,” jelas Henny. Selain itu, berbagai kegiatan keagamaan mulai marak digelar, seperti tadarus Al-Qur’an, ceramah agama. Masjid-masjid di Turki pun mulai dihiasi dengan lampu-lampu dekorasi, menambah suasana Ramadan semakin terasa.

Dia mengaku senang bisa merasakan langsung suasana Ramadan di Turki. Menurutnya, meski berbeda budaya, esensi Ramadan tetap sama, yaitu meningkatkan keimanan dan mempererat tali persaudaraan. “Ramadan di sini menjadi momen spesial bagi saya untuk lebih dekat dengan komunitas muslim di Turki dan belajar tentang tradisi mereka,” kata dia. Ia pun berharap, Ramadan tahun ini membawa berkah dan kedamaian bagi seluruh umat muslim di dunia, termasuk di Indonesia dan Turki.

Henny Wijayanti telah menetap di Turki selama beberapa tahun terakhir. Ia kuliah pada perguruan tinggi yang didirikan pada 2015 dan berlokasi di wilayah Bandirma, Balikesir Turki. Letak kota Balıkesir berada di antara Kota Bursa dan Canakkale, atau sekitar tiga jam perjalanan dari Istanbul, salah satu kota utama Turki. Universitas ini memiliki sembilan fakultas (maritim, ekonomi, ilmu sosial, sains-teknik, sains terapan, ilmu kesehatan, ilmu olahraga, seni-desain-arsitektur, pertanian), dan tujuh sekolah vokasi.

Sejauh pengamatannya, untuk orang dewasa dalam menyambut Ramadan tidak ada hal khusus. Hal sama dirasakan di Indonesia. “Hanya, sama seperti di Indonesia mereka mengucapkan Hayirli Ramazan atau semacam ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, dan di jalan-jalan seperti di lampu-lampu ada terpampang tulisan Hosgeldin Ramazan yang menambah semaraknya ibadah rukun Islam yang ketiga itu,” jelasnya.
Menyinggung menu berbuka puasa, kata Henny, warga Turki biasanya menyediakan roti pide. “Roti pide itu semacam pizza tapi polos dan tidak ada toping-nya dan selalu adanya di bulan Ramadan. Banyak juga warga yang membagikan roti-roti itu di jalan, atau tetangga membagikannya ke tetangga yang tinggal di sesama apartemen. Seperti itu tradisinya untuk makanan selama puasa di sini,” ujarnya.(far/k16)

ARI ARIEF
[email protected]


 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X