Untuk memenuhi kebutuhan sayuran dan buah-buahan, Kaltim saat ini masih mengandalkan pasokan dari Jawa dan Sulawesi.
UPAYA untuk memperkuat ketahanan pangan terus dilakukan Pemprov Kaltim. Melalui pembangunan greenhouse, Pemprov Kaltim mencoba memanfaatkan lahan sempit menjadi lahan pertanian untuk menghasilkan berbagai macam hasil pangan. Salah satu greenhouse yang coba dikembangkan Pemprov Kaltim berada di Halaman Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur.
Ada tiga greenhouse yang dikembangkan di halaman bangunan instansi vertikal di bawah Kementerian Agama (Kemenag) ini. Greenhouse merupakan salah satu bagian dari teknologi budi daya tanaman yang modern. Dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan untuk budi daya tanaman yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya. Yang berfungsi memanipulasi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang.
“Kami meminta instansi vertikal untuk membuat percontohan ini. Karena Kaltim belum berdaulat pangan. Masih mendatangkan bahan pangan dari luar pulau, salah satunya adalah Sulawesi. Kami coba sayur dulu. Kemudian kita coba cabai. Lalu komoditas-komoditas yang selama ini menyumbangkan inflasi di Kaltim,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik saat berkunjung ke Greenhouse UPT Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, Rabu (6/3).
Selain di UPT Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, Pemprov Kaltim juga membangun greenhouse di Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim di Samarinda. SKOI ini di bawah binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. “Dan Alhamdulillah di SKOI sudah sukses. Setiap hari panen, kangkung dan sayuran lainnya. Tinggal buah yang belum,” sambungnya.
Pada kunjungannya kemarin, Akmal Malik meninjau langsung sayuran dan buah-buahan yang ditanam greenhouse tersebut. Dia sekaligus memanen sayuran kangkung dan bayam, yang sudah ditanam menggunakan metode hidroponik selama 15 hari tanam. Sejak pekan ketiga Februari hingga pekan pertama Maret 2024. Hasil panen kangkung dan bayam dari greenhouse itu, menurut Akmal Malik cukup bagus. “Karena ini berhasil dan bagus, kami minta betul Asrama Haji menjadi percontohan. Dan akan ditambah tiga lagi. Semoga bisa di anggaran 2024,” terang dia.
Selain itu, Akmal Malik juga meminta greenhouse tersebut bisa menjadi destinasi untuk pendidikan. Sehingga menjadi percontohan bagaimana instansi pemerintah mampu untuk menanam sayuran dan buah-buahan. Dengan memanfaatkan pekarangan maupun halaman yang tidak begitu luas, untuk bercocok tanam. Tak hanya itu, dia akan memperluas jenis tanaman yang akan dikembangkan di greenhouse dengan menanam cabai. “Dan ini percontohan saja dulu,” ucapnya.
Anggaran yang dialokasikan Pemprov Kaltim untuk membangun tiga greenhouse di halaman UPT Asrama Haji Embarkasi Balikpapan mencapai Rp 380 juta. Salah satu, yang akan dikembangkan adalah budi daya buah anggur. Dengan satu kali tanam dapat dipanen selama 20 tahun. “Begitu juga melon, menguntungkan. Cuma kita belum coba, mudahan percontohan ini bisa diikuti yang lain,” pesan Akmal Malik.
Di lokasi yang sama, Rizkiansyah, Direktur Royal Rizky Farm selaku pihak ketiga yang ditunjuk membangun greenhouse ini menerangkan, pihaknya memulai pengerjaan sejak awal Januari 2024. Kemudian pada Februari, dilakukan instalasi pembibitan budi daya sayuran dan buah-buahan jenis anggur dan melon. Untuk sayuran, sebut dia, menggunakan sistem rakit apung (floating raft). Sistem hidroponik ini menggunakan teknik penggenangan air dan nutrisi di daerah perakaran tanaman secara terus-menerus.
“Kalau melon kita gunakan sistem NFT (Nutrient Film Technique atau teknik meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal). Karena kalau di hidroponik itu ada beberapa macam sistem. Ada NFT, ada DFT (Deep Flow Technique), ada sistem rakit apung, dan fertigasi sistem tetes,” ujar dia. Rizki melanjutkan, khusus buah anggur yang dikembangkan menggunakan sistem hidroponik, masa panennya memang agak sedikit lama. Karena memang berproses tanam hingga panen hingga 10 bulan. “Jadi akhir bulan November atau awal Desember sudah bisa kita panen buat anggur. Buat melon pada waktu masuk musim haji sudah bisa kita panen,” imbuh dia.
Dia melanjutkan, ada sebanyak 3.600 lubang tanam yang dipersiapkan untuk tanaman sayuran pada greenhouse tersebut. Yang dapat digunakan untuk menanam kangkung, bayam, selada, dan pakcoy. Di mana untuk percepatan pertumbuhan bayam lebih cepat. “Di situ terdata, dari tanggal 20 Februari kita tanam, dan 6 Maret sudah bisa panen. Artinya selama 15 hari kangkung dan bayam sudah bisa panen. Kalau pakcoy, mungkin 10 hari setelah ini sudah bisa panen. Dan empat hari kemudian selada sudah bisa panen,” ungkap Rizki.
Satu greenhouse memiliki luas 128 meter persegi. Dengan demikian, tiga greenhouse memiliki luas keseluruhan 384 meter persegi. Menggunakan anggaran sebesar Rp 380 juta, yang bersumber dari APBD Kaltim tahun 2024. Anggaran tersebut, untuk keseluruhan pembangunan greenhouse beserta media tanam, pendampingan, dan perawatan bibit. “Kami hanya melakukan pembangunan dan mendampingi merawat sampai sukses panen. Dengan mentransfer ilmu baru perlahan dilepas ke UPT Asrama Haji. Untuk penambahan lagi pelaksana nunggu instruksi dari Pemprov Kaltim,” tandasnya. (kip/riz/k8)