Pembangunan fisik Pasar Pagi Samarinda masih menunggu lelang fisik yang rencananya dimulai pertengahan Maret ini.
SAMARINDA–Saat ini, tim pemenang lelang pembongkaran masih berjibaku meruntuhkan bangunan utama di segmen Jalan Jenderal Sudirman, sedangkan bangunan di segmen Jalan Gajah Mada masih tahap pembersihan atap.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda Desy Damayanti mengatakan, kondisi aktual saat ini masih tahap lelang konsultan manajemen konstruksi (MK), dan masih berlangsung. "Secara persiapan (dokumen lelang fisik) sih sudah. Akan segera tayang. Lelang fisik itu bisa dua minggu, sepanjang tidak banyak yang menyanggah," singkatnya, Kamis (7/3).
Pihaknya memantau proses pembersihan bangunan yang diawasi BPKAD Samarinda. Karena sebagaimana informasi tim pembongkaran, paling lama awal April salah satu segmen bangunan di sana sudah bersih dan bisa dimulai pekerjaan fisiknya. “Jika sudah ada pemenang, bisa berbagi segmen," ujarnya.
Pelaksanaan pekerjaan fisik dimulai paling lama Mei, dengan target rampung Desember atau delapan bulan dalam satu mata anggaran. Hitungan delapan bulan bisa selesai, sesuai rencana konsultan perencana, dengan spesifikasi perusahaan yang memenuhi syarat tertentu. "Proyek itu sesuai tahun anggaran, habisnya di Desember. Kalau lelang lebih cepat, bisa lebih cepat juga dilaksanakan,” terangnya.
Pembangunan fisik menyesuaikan rencana, yakni bangunan Pasar Pagi akan dibangun lima lantai. Sedangkan terkait rencana lantai atas direncanakan untuk hotel, dirinya belum bisa memastikan. "Masalah nanti untuk hotel atau food court akan dibahas di kemudian hari. Terpenting, bangunan bisa selesai sesuai waktu yang direncanakan," pungkasnya.
Sebelumnya, Pembongkaran Pasar Pagi terus dikebut dengan mengerahkan lima ekskavator dan 65 pekerja.
Tim pembongkaran fokus menyelesaikan segmen Jalan Jenderal Sudirman terlebih dahulu. Hingga kemarin (6/3), progres pembongkaran telah mencapai 65 persen. Bangunan utama yang terdiri dari tiga lantai telah dibongkar hingga tersisa satu lantai.
Kabid Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda Yusdiansyah mengatakan, pembongkaran yang dimulai sejak awal Februari sejatinya ditargetkan rampung dalam satu bulan. Namun, sejumlah kendala di lapangan menyebabkan pembongkaran molor. "Kami sudah panggil pihak pemenang lelang tender pembongkaran dan minta keterangan. Mereka diberi waktu hingga akhir Maret mendatang," ujarnya.
Penanggung jawab pembongkaran Thoriq menjelaskan, material bangunan yang kebanyakan besi dan sampah sisa bangunan, menjadi salah satu kendala utama. "Kami tidak bisa pastikan kapan selesai, karena itu barang keras. Namun, kami berusaha keras menyelesaikan sesuai waktu yang diberikan pemkot," ujarnya. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46