• Senin, 22 Desember 2025

Sering Ditabrak Kapal Nelayan, Penanaman Pipa Air Bersih di Malahing Kembali Diusulkan

Photo Author
- Selasa, 19 Maret 2024 | 09:50 WIB
JADI INSIDEN: Pipa distribusi air bersih menuju Malahing kerap tertabrak kapal nelayan.
JADI INSIDEN: Pipa distribusi air bersih menuju Malahing kerap tertabrak kapal nelayan.

 

 

 BONTANG - Pipa distribusi air bersih menuju Malahing kerap tertabrak kapal nelayan. Hal itu menyebabkan sejumlah kapal nelayan rusak. Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Edi Suprapto menyebut,  persoalan tersebut pernah terjadi sebelumnya.

“Akhirnya kami lakukan penanaman pipa sekitar 600 meter dan pemasangan rambu,” sebutnya.

Adapun pemasangan rambu dimaksudkan supaya dapat membantu nelayan mengetahui letak dan jalur pipa.Oleh karenanya, nelayan dapat melintas melalui jalur lain. “Tapi ternyata terulang lagi,” imbuh dia.

Sementara rambu yang dipasang pun banyak yang hilang. Apabila ada pemasangan lagi, maka membutuhkan anggaran. Begitupun dengan penanaman pipa lanjutan. Ia menuturkan, penanaman pipa memang akan dilakukan bertahap. Namun tidak semua pipa bakal disasar.

“Estimasi sekitar 600 meter lagi. Anggarannya kurang lebih saja dengan sebelumnya,” tuturnya.

Jika demikian, pihaknya baru dapat mengajukan kembali melalui APBD perubahan. “Kemungkinan dapat diakomodasi di sana (APBD perubahan). Baik penanaman pipa lagi dan pemasangan rambu,” terangnya.

Sebelumnya, sejumlah kapal milik nelayan rusak akibat menabrak pipa distribusi air milik Pemkot Bontang. Salah satu nelayan Ardiansyah mengatakan, ada sekitar 20 kapal nelayan yang sempat menabrak pipa untuk jalur distribusi air ke Malahing itu.

“Ada yang melaporkan secara resmi, ada juga yang tidak. Tapi sudah banyak kejadian,” katanya.

Ia mengungkapkan, tidak semua nelayan mengetahui jalur pipa tersebut. “Artinya penanaman itu (pipa) harusnya dilakukan menyeluruh,” ungkapnya.

Diketahui, pemasangan pipa distribusi air bersih ke Malahing telah dilakukan sekitar 2022 lalu. Namun kala itu belum ditenggelamkan. Kemudian pada 2023, ada sekitar 500 meter yang ditenggelamkan.

“Penenggelaman pipa itu dilakukan bertahap karena anggaran terbatas,” ujar Staf Teknis Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Prasetyo.

Ia mengungkapkan, ada sekitar dua kilometer pipa yang masih harus ditenggelamkan dan ditanam. (kpg/far)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X