SENDAWAR - Kerusakan jalan nasional trans Kalimantan yang menghubungkan Samarinda dengan Kutai Barat (Kubar) dinilai menjadi pemicu inflasi. Hal itu diutarakan Bupati Kubar FX Yapan saat bertemu pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, beberapa waktu lalu.
Yapan menyebut, sejauh ini sebagian kebutuhan pokok masih dipasok dari luar daerah itu, sehingga kerusakan jalan menjadi pemicu inflasi tinggi. “Biaya transportasi yang meningkat akibat jalan rusak, kemudian dibebankan kepada konsumen dengan menaikkan harga barang, sehingga terjadi inflasi,” kata Yapan.
Bupati mempertanyakan mengapa jeruk Tiongkok dijual di Indonesia lebih murah dari harga jeruk lokal Indonesia? Sebab, jalan menuju perkebunan mereka bagus. Karena itu, Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat diharapkan membantu agar memperbaiki jalan nasional yang rusak.
Hal ini sebagai penunjang kestabilan ekonomi untuk suplai kebutuhan pokok di wilayah Kubar. “Pasokan kebutuhan pokok kita sekitar 60 persen lebih bersumber dari luar daerah. Untuk itu, faktor jalan ini sangat menentukan,” ujarnya.
Jalan trans Kalimantan (poros Samarinda-Kubar), menurutnya, sebagai salah satu urat nadi masyarakat dan faktor penentu. Suplai kebutuhan pokok dari luar daerah akan terjaga dengan baik jika infrastruktur jalan baik.
“Kalau jalan rusak, pasokan akan terhambat dan potensi terjadinya kekosongan di pasar. Hal ini nantinya meningkatkan inflasi di daerah kita,” ujarnya. (luk/kri/k16)