BALIKPAPAN-Satuan Lalu Lintas Polresta Balikpapan akhirnya merilis keterangan resmi terkait insiden kecelakan maut yang terjadi di tanjakan Mazda, Jalan MT Haryono, Rabu (27/3/2024) pagi.
Kasatlantas Polresta Balikpapan Komisaris Ropiyani mengatakan kecelakaan maut itu terjadi karena pengendara truk, Andi Suryanto berusaha menghindari mobil saat melaju di Jalan MT Haryono dari arah Pasar Buton menuju RSKD Balikpapan.
Karena dalam kecepatan tinggi, truk yang dikemudikan pria 39 tahun ini justru menabrak median jalan dan pindah jalur. Pada saat bersamaan, pemotor, yang diketahui bernama Nashrudin sedang melaju dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi.
Akibatnya, tabrakan antara truk kontainer dengan motor tak terhindarkan. Bahkan, dalam sebuah rekaman kamera CCTV, tabrakan antara keduanya sempat menimbulkan api yang cukup besar.
Setelah tabrakan, truk bahkan terus melaju sebelum akhirnya berhenti di depan sebuah ruko.
"Motor terbakar, sementara pengendara sempat terseret di bawah truk, sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Pengemudi truk mengalami luka di bagian tangan kanan dan lecet" kata Ropiyani, Rabu (27/3/2024) siang.
Ropiyani menyebut, truk memang dikemudikan dalam kondisi kecepatan tinggi oleh Andi Suryanto dengan alasan untuk ancang-ancang sebelum melahap tanjakan. "Pengakuan sopir remnya tidak blong," katanya.
Kasatlantas menambahkan, truk kontainer yang dikemudikan Andi Suryanto tersebut memuat keramik untuk dibawa ke sebuah toko perlengkapan rumah tangga dan bangunan Jalan MT Haryono. Kepada polisi, pengemudi truk juga mengaku baru 3 bulan bekerja di Balikpapapan.
Disinggung soal kelengkapan surat-surat, baik SIM, STNK dan dokumen lain, Ropiyani menyebut polisi sampai saat ini belum menemukan. "Pengakuan sopir, surat-surat ada di dalam truk, tapi anggota kami belum menemukan. Nanti akan dicek kembali," katanya.
Saat ini Andi Suryanto masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Balikpapan sebagai saksi. Sementara barang bukti sudah diamankan oleh kepolisian. "Sopir juga sudah menjalani tes urine untuk mengetahui apakah yang bersangkutan berada dalam pengaruh obat-obatan," tuntas Ropiyani.