Dengan proyeksi jumlah penduduk sebanyak 1,7 hingga 1,9 juta jiwa pada 2045, pembangunan jalur kereta api IKN dengan daerah mitra begitu penting.
BALIKPAPAN–Pembangunan jalur kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah dimulai. Pada tahap satu, dibangun jalur sepanjang 1,2 kilometer. Sedangkan tahap dua, jaraknya sekira 5,2 kilometer. “Penggunaan ART di IKN adalah lompatan penggunaan teknologi transportasi masa depan. Yakni kereta tanpa rel. Saya lihat pembangunannya berjalan sesuai rencana,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Lokasi pembangunan jalur ART ini berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku. Budi Karya melanjutkan, ART akan dioperasikan menggunakan baterai. Nantinya, kereta tersebut akan lalu lalang di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat. “Satu set ART terdiri dari dua gerbong. Dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya 40 kilometer per jam dan maksimal 70 kilometer per jam,” terang dia.
Saat beroperasi nanti, lanjut Budi Karya, jalur dan halte ART akan berbagi dengan bus rapid transit (BRT) atau bus listrik. Selain itu, berbagai moda transportasi darat juga akan disiapkan. Seperti layanan taksi, mobil rental, dan bus jurusan Balikpapan-IKN. Ada pula moda transportasi berbasis rel dalam kota atau mass rapid transit (MRT). “Dan juga kereta cepat yang menghubungkan IKN dengan daerah mitra. Seperti Balikpapan dan wilayah lainnya di Kalimantan,” katanya.
Terpisah, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menerangkan, setelah 2024, giliran dibangun jalur kereta api yang menghubungkan IKN dengan daerah mitra. Seperti Balikpapan, dan ibu kota provinsi lainnya di wilayah Kalimantan. Sementara terkait jalur kereta api Bandara Sepinggan-KIPP IKN, pada 5 Januari lalu telah dilaksanakan pembahasan kemajuan laporan penyusunan pra-studi kelayakan.
Menurutnya, dengan proyeksi jumlah penduduk sebanyak 1,7 hingga 1,9 juta jiwa pada 2045, pembangunan jalur kereta api IKN dengan daerah mitra begitu penting. “Maka pemerintah merencanakan pembangunan kereta api di IKN untuk mengembangkan interkoneksi dengan sistem jaringan jalur antar wilayah dalam IKN dan luar IKN sebagai salah satu strategi pengembangan konektivitas tinggi,” katanya.
Diakuinya, rencana penyelenggaraan kereta api Bandara Sepinggan-KIPP dan pengembangan kereta api perkotaan Balikpapan-IKN, telah memenuhi aspek-aspek penting. Sehingga perlu menjadi pertimbangan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022. Dari kajian sebelumnya, kereta api Bandara Sepinggan-KIPP memiliki dua alternatif trase. Pada trase Sepinggan 1, memiliki jarak sejauh 46,06 kilometer dengan konstruksi berupa underground, at grade, elevated, terowongan, dan immersed tunnel dengan biaya belanja modal sebesar Rp 50,1 triliun.
Sedangkan pada trase Sepinggan 2, jaraknya sejauh 85,3 kilometer dengan konstruksi yang sama, namun tanpa terowongan dan immersed tunnel dengan biaya CAPEX sebesar Rp 37 triliun. Selain itu, pada pengembangan kereta api perkotaan Balikpapan–IKN akan memiliki trase dengan mengelilingi Kota Balikpapan sejauh 161,95 kilometer. Proyek itu terbagi dalam dua lintas layanan. Layanan pertama sejauh 99,2 kilometer dan layanan kedua sejauh 62,75 kilometer.
Setelah mendapat kepastian pendanaan awal tahun depan, konstruksi kereta api Bandara Sepinggan – KIPP ditargetkan dimulai bertahap pada 2025 hingga 2050. “Untuk proyek kereta api perkotaan Balikpapan - IKN, penyusunan FS (studi kelayakan) akan dilakukan pada 2025-2026 dengan target transaksi pada 2027 dan konstruksi akan dimulai pada 2030,” katanya. (kip/riz/k8)