SENDAWAR - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kubar masuk zona hitam se-Kaltim. Tiap bulan cenderung tinggi. Hingga 26 Maret 2024, tercatat 312 kasus DBD di kabupaten ini.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar merilis 10 kecamatan dari 16 kecamatan se-Kubar terbanyak penderita akibat gigitan nyamuk aegypti itu. Tertinggi di Kecamatan Barong Tongkok dengan 85 kasus.
Disusul Sekolaq Darat 41 kasus, Linggang Bigung 24 kasus, Jempang 24 kasus, Melak 23 kasus, Muara Lawa 21 kasus, Nyuatan 20 kasus, Mook Manaar Bulatn 14 kasus, Damai 13 kasus, dan Siluq Ngurai 14 kasus.
Kepala Diskes Kubar Ritawati Sinaga mengatakan, untuk mencegah penularan DBD diminta peran masyarakat melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus.
Menukil data sebelumnya, data akhir 2023 sebanyak 385 kasus dan 4 orang meninggal dunia. Ritawati menyebutkan, ciri-ciri penyakit DBD adalah ditandai dengan demam panas tinggi lebih dari dua hari. Kemudian ciri-cirinya berupa kulit bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk, nyeri ulu hati, lemah, dan lesu.
“Jika sudah ada gejala seperti ini, segera berobat ke puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan terdekat. Karena penyakit DBD sering mendatangkan kematian jika tidak segera ditangani sejak dini,” kata mantan pimpinan Puskesmas Melak tersebut.
Memprihatinkan, ungkap Ritawati, hingga saat ini belum ada obat untuk pengobatan DBD, sehingga satu-satunya cara yang paling efektif dan efisien untuk pencegahan dan penanggulangannya dengan melakukan PSN Aedes aegypti.
Kegiatan PSN ini dengan melakukan 3M plus. Yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air. Langkah lainnya, menabur satu sendok makan atau 10 gram bubuk abate untuk 100 liter air.
Berikutnya menghilangkan tempat hinggap nyamuk berupa tidak menggantungkan pakaian di dalam rumah serta pencahayaan rumah yang cukup. Cara lain untuk menghindari gigitan nyamuk memakai racun antinyamuk.
Yakni berupa semprot atau lotion, memakai kelambu, memasang kaca ventilasi, menghindari tidur pukul 08.00–10.00 kemudian pukul 15.00–17.00. “Karena pada waktu biasanya nyamuk DBD mencari makan,” terangnya. (kri/k16)
LUKMAN HAKIM MAHENDRA