KOMISIONER Komisi Informasi Kalimantan Timur (KI Kaltim), masing-masing Imran Duse (ketua), Indra Zakaria dan Muhammad Khaidir dan Erni W (anggota) mengunjungi Gedung Biru Kaltim Post, Balikpapan, Rabu (27/3). Kunjungan dimaksudkan menjalin silaturahmi serta membangun sinergisitas dalam upaya memperkuat keterbukaan informasi publik. Karena keterbukaan informasi badan publik menjadi bagian terpenting untuk bisa diketahui masyarakat luas.
Kedatangan mereka disambut Direktur Kaltim Post Erwin Dede Nugroho, Direktur Prokal.co Faroq Zamzami, Direktur BTV Wiji Winarko, dan Pemimpin Redaksi Kaltim Post Romdani. Pertemuan berlangsung hangat dan santai. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata dan buku.
Imran Duse mengatakan, kunjungan ke Kaltim Post sebagai langkah merawat hubungan yang selama ini sudah terjalin baik. “Kami meminta dukungan Kaltim Post dalam mendorong keterbukaan informasi publik supaya masyarakat juga mengetahui hak-haknya,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai langkah untuk mengupayakan keterbukaan informasi maka pihaknya akan roadshow di kabupaten/kota se-Kaltim. Karena KI Kaltim akan launching dari hasil monitoring, dan evaluasi kepatuhan badan publik terhadap keterbukaan informasi publik. “Kita akan lakukan dari April sampai Mei 2024. Karena puncaknya akhir tahun sekitar September sebagai malam puncak penganugerahan keterbukaan informasi publik,” sebut Imran. Komisi Informasi Kaltim dan Kaltim Post kemudian bersepakat untuk menjajaki kerjasama, baik dalam hal pemberitaan, even dan lainnya. “Yang muaranya tentu sosialisasi dan penguatan keterbukaan informasi publik di badan publik dan masyarakat,” tutupnya.
Kemudian pada tanggal 28 Maret, rombongan berkunjung ke Tribun Kaltim di Balikpapan. KI Kaltim kali ini diterima oleh Pimred Tribun Kaltim, Taufik didampingi staf. Sama halnya dengan kunjungan di Kaltim Post sehari sebelumnya, Imran menekankan perlunya kerjasama intens dengan media. Hal ini dikuatkan oleh Indra Zakaria yang meminta agar media aktif untuk menyebarluaskan keterbukaan informasi khususnya di badan publik. “Peran media sangat besar dalam penguatan keterbukaan informasi publik. Oleh karenanya kami berharap media aktif menyebarluaskan perihal keterbukaan informasi publik serta tentu mengawasi dan mengawal keterbukaan informasi publik,” katanya.
Ditambahkannya, sejatinya banyak hal di Komisi Informasi Kaltim yang “layak” berita. Namun selama ini tidak terekspos. “Tentu misalnya soal sengketa informasi publik, selain tentunya kegiatan kegiatan penguatan informasi publik mulai dari focus grup discussion, penilaian penilaian yang bersifat kompetisi digital, sampai pada seremoni seperti malam anugerah keterbukaan informasi publik,” bebernya. (ki kaltim)