TAK ada yang menginginkan datangnya musibah. Namun, tak ada pula yang bisa menolaknya. Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, terhitung sejak 31 Maret, ada lima peristiwa amukan si jago merah yang “menyerang” permukiman padat penduduk.
Di Jalan Cipto Mangunkusumo, tiga bangunan ludes bersama satu mobil dilahap si jago merah. Sehari berselang, api kembali beraksi di Jalan PM Noor, tepatnya di Perumahan Pondok Surya Indah, Kecamatan Samarinda Utara, yang menghanguskan satu bangunan dan satu motor. “Memang harus diantisipasi segalanya. Melihat cukup sering terjadi peristiwa tersebut (kebakaran). Apalagi ini momen Ramadan dan sebentar lagi Lebaran, jelas aktivitas dapur atau penggunaan listrik cukup meningkat,” ujar Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda Teguh Setya Wardhana.
Pasca-kejadian di PM Noor, api mengamuk di daerah Jalan Gurami, Kecamatan Samarinda Ilir. Selain menghanguskan bangunan, penghuni rumah juga terjebak dalam rumah hingga menimbulkan korban jiwa. Setelah itu, kebakaran di kawasan Kemuning, Kecamatan Sungai Kunjang, yang juga menewaskan satu korban jiwa, yakni karyawan toko tersebut.
"Beberapa kejadian harus jadi catatan dan peringatan bersama. Jangan meninggalkan rumah ketika api masih menyala. Perhatikan sistem kelistrikan ketika meninggalkan rumah atau saat mudik. Semuanya harus diperhatikan,” kuncinya. (dra/k16)