• Senin, 22 Desember 2025

Dalam Waktu Tiga Bulan, Ada 28,16 Hektare Lahan di Samarinda Terbakar

Photo Author
Indra Zakaria
- Jumat, 12 April 2024 | 09:52 WIB
PANAS. Petugas berupaya memadamkan api yang membakar lahan di Jalan Lempake Tepian, RT 01, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. (kis)
PANAS. Petugas berupaya memadamkan api yang membakar lahan di Jalan Lempake Tepian, RT 01, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. (kis)

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mencatat sudah 42 kali Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kota Samarinda terjadi. Akibat kejadian ini 28,16 hektare lahan hangus terbakar.

Perhitungan ini berdasarkan kejadian dalam periode Januari hingga Maret 2024. Hampir seluruh kecamatan di Kota Tepian, terkecuali di Kecamatan Loa Janan Ilir dan Samarinda Seberang terjadi musibah karhutla.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto menjelaskan, karhutla yang terjadi didominasi faktor aktivitas pembukaan lahan baru yang telah dilakukan. Rata-rata pembukaan lahan dengan cara ini lantaran ongkosnya lebih murah dibanding harus membeli obat pembasmi rumput.

"Sebagian besar penyebabnya itu karena sengaja dibakar untuk pembukaan lahan," kata Edy, Kamis (4/4). Meski sebagian kebakaran akibat ulah manusia. Namun Edy membeberkan, terdapat kawasan di Kota Tepian pada periode ini yang diduga terjadi karhutla diakibatkan cuaca yang memang terik atau panas.

"Cuaca beberapa waktu belakangan ini termasuk saat memasuki Bulan Ramadan banyak panas, itu juga salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Karhutla," ucapnya. Ia mengatakan dalam upaya melakukan pemadaman Karhutla yang telah terjadi tersebut tidak ada yang terlalu menghambat, hanya saja memang secara jumlah personel dan armada kini masih terbatas. 

Mengingat, dulunya pernah ada peristiwa Karhutla di dua tempat, terpaksa pihak turun harus turun bergantian. Padahal, ketika mempunyai perlengkapan dan personel lebih maka bisa dilakukan penanganan secara bersamaan.

"Meskipun dengan berbagai tantangan kami siap untuk menghadapi kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan," tegasnya. Ia membeberkan saat ini pihaknya terdapat dua unit mobil tangki, satu memang dimiliki BPBD Samarinda dan satunya pinjaman dari BPBD Provinsi Kaltim yang memang dititipkan untuk membackup di Kota Tepian.

"Sedangkan alat-alat lain kita sudah lengkap tinggal mungkin jumlahnya aja yang ditambahin, seperti selang, baju tahan panas dan sebagainya," imbuhnya. Dirinya pun mengimbau warga, sebaiknya untuk pembukaan lahan sebaiknya jangan dilakukan dengan membakar.

Selain itu memang berbahaya, ini juga menyebabkan gangguan bagi masyarakat yang lain. "Biasanya asap Karhutla bisa menyebar kemana-mana, tapi akibat itu bisa mengganggu ke perkampungan di sekitarnya. Jadi jangan buka lahan dengan membakar," pungkasnya. (kis/beb)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Samarinda Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X