Di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, persoalan air untuk mengaliri area persawahan masih menjadi perhatian petani di Kelurahan Simpang Pasir Palaran. Hal itu petani maksudkan agar area persawahan tetap subur dengan teraliri air dari saluran irigasi yang ada di sekitar persawahan.
Namun sayangnya aliran air ke area persawahan bagi banyak petani yang menggarap sawah di dekat Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) tepatnya di kawasan RT 01 masih kurang maksimal. Penyebabnya, kondisi saluran irigasi yang dipenuhi dengan lumpur yang bersumber dari aktivitas pengupasan lahan di sekitar tol serta banyaknya tumbuhan liar.
"Jadi kalau kami perlu air untuk mengaliri sawah, kadang harus menyedot menggunakan mesin," kata Sutrisno (53), salah seorang petani. Sebagai petani yang memanfaatkan air untuk mengaliri area persawahan, Sutrisno dan petani lainnya acap kali membersihkan sedimentasi lumpur dan tumbuhan liar yang menutup saluran irigasi.
"Masalah itu sudah sering kami sampaikan, apalagi kalau musim kemarau. Sudah airnya tidak banyak ditambah tidak bisa mengalir. Akhirnya kering di irigasi itu saja," tandasnya. (oke/nha)