Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Kubar belum tercukupi. Hal itu membuat PT Pertamina harus menambah kuota sebanyak 18 ton atau 18 ribu liter tiap SPBU.
SENDAWAR–Penambahan BBM jenis pertamax, pertalite, gas oil dan biosolar tersebut dikhususkan untuk SPBU di wilayah pusat ibu kota kabupaten. Hal tersebut diungkapkan Area Manajer Comm Rel dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra kemarin.
Dia menyebut, distribusi tambahan kuota BBM tersebut adalah respons Pertamina mengenai kelangkaan yang terjadi hampir dua pekan di Kubar. “Total ada 13 SPBU. Namun tidak semua mengalami kekurangan stok,” ujar Arya.
Ia mengeklaim kuota tambahan telah terdistribusikan melalui tangki khusus. Ini diperuntukkan sejumlah SPBU dan APMS yang kekurangan stok.
“Jadi, mobil tangki ini berisikan BBM full antara 16–18 ton untuk di-standby-kan di wilayah kabupaten Kutai Barat sehingga nanti jika ada kekosongan di salah satu SPBU langsung mobil tangki ini mengisi di SPBU tersebut,” kata Arya.
Di sisi lain, pihaknya tak menampik jika kelangkaan BBM disebabkan salah satu SPBU terbesar di Kubar tak beroperasi, lantaran kebakaran. Dijelaskannya, bahwa SPBU Multi Fintya Niaga memasok 30 persen kebutuhan BBM di Tanaa Purai Ngeriman.
“Sehingga kami berinisiatif untuk mengoptimalkan penyaluran di wilayah kabupaten Kutai Barat mengirimkan mobil tangki tambahan yang akan standby di wilayah Kabupaten Kutai Barat,” katanya.
Sebagai sub-holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga tentunya terus berkomitmen memastikan kelancaran distribusi energi kepada masyarakat. Bahkan, pihaknya juga membuka pintu jika ada informasi dari masyarakat terkait penyimpangan pelayanan di lapangan.
Warga dapat melapor melalui kontak Pertamina 135 atau melalui aplikasi MyPertamina. Pihaknya juga mengatakan kekosongan BBM juga terjadi di daerah lain, karena libur panjang sehingga kekurangan stok.
Mengenai pengawasan dan penertiban distribusi minyak di SPBU, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemda setempat serta para pihak terkait agar dapat mengurai antrean panjang terjadi.
Berdasarkan data penyaluran BBM selama periode Januari–April (YTD 15 April 2024) sekitar gasoline (pertalite dan pertamax aeries) 230.873 KL dan gasoil (solar dan dex series) 76.882 KL, sedangkan untuk Kabupaten Kubar gasoline 10.389 KL dan gasoil 2.844 KL.
“Selama periode 1–15 April penyaluran gasoline 1.038 KL dan gasoil 318 KL, dibandingkan periode Maret memang terjadi penurunan sekitar 20–30 persen,” terangnya. (kri/k8)