• Senin, 22 Desember 2025

Dua Anak Tenggelam di Eks Kolam Tambang Menambah Daftar Panjang Korban Imbas Aktivitas Batu Bara

Photo Author
- Senin, 6 Mei 2024 | 16:50 WIB
EVAKUASI: Korban Rindu Permatasari (12) dievakuasi Tim Basarnas Samarinda setelah ditemukan di dasar kolam bekas tambang sekitar pukul 15.19 Wita, Minggu (5/5).
EVAKUASI: Korban Rindu Permatasari (12) dievakuasi Tim Basarnas Samarinda setelah ditemukan di dasar kolam bekas tambang sekitar pukul 15.19 Wita, Minggu (5/5).

 

Dua anak kembali jadi korban lubang bekas galian tambang batu bara di Samarinda. Mereka kakak-beradik yang tenggelam ketika berenang di kolam bekas tambang yang sudah lama ditinggalkan.

 

 

SAMARINDA–Berada di Jalan Flamboyan, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Minggu (5/5), kolam bekas lubang tambang itu meninggalkan duka mendalam. MR dan RP, ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia.

Kejadian bermula tiga anak sedang berenang di kolam tersebut. Mereka masih memiliki hubungan saudara. Setelah dicari informasi, kolam tambang itu sering dijadikan tempat berenang dan memancing bagi siapa saja. Seorang anak melapor ke ibunya bahwa kedua saudara tenggelam. "Saat mendengar informasi itu warga langsung mencari. Kemudian ditemukan anak laki-laki (MR) dengan posisi agak ke tengah dari tempat dia berenang. Ketemu sekitar pukul 12.30 Wita, saya angkat ke atas dan balik badannya sempat mengeluarkan busa, lalu dievakuasi ke RS IA Moeis," ungkap Agus, warga yang ikut melakukan pencarian.

Baca Juga: Anomali Cuaca Bikin Kaltim Gerah Sampai Pertengahan Tahun

Lokasi kolam bekas tambang tersebut memang sering dijadikan tempat berenang anak-anak. Termasuk tempat memancing. Dulu lokasi tersebut terdapat plang larangan beraktivitas. Namun, saat ini sudah tidak ada imbauan tersebut.

Sementara korban kedua yakni RP ditemukan Tim Basarnas Samarinda sekitar pukul 15.19 Wita. Salah satu penyelam Basarnas Samarinda Marno menerangkan, dua penyelam yang diturunkan melakukan pencarian korban. "Saat melakukan penyelaman kami terkendala jarak pandang, karena visibility nol, dan berlumpur," imbuhnya.

Pasalnya, ketika terjun menyelam, lumpurnya naik, sehingga tim penyelam hanya bisa meraba-raba. "Sekitar 15 menit, korban ditemukan dalam kondisi tengkurap. Setelah itu jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan," imbuh Marno.       

Sementara itu, Kapolsek Sungai Kunjang Kompol Zainal Arifin menyebut, pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Mengamankan tempat kejadian perkara dan memeriksa para saksi. Prosesnya diklaim masih berjalan. "Akan diproses sesuai ketentuan hukum," singkat polisi berpangkat melati satu tersebut. 

Di sisi lain, Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim Mareta Sari menyebut, tak bisa banyak berkomentar. Sebab belum mengetahui detail kejadian tenggelamnya kedua korban. Termasuk nama perusahaan yang pernah melakukan aktivitas pertambangan di lokasi tersebut. "Kalau benar, keduanya merupakan korban lubang tambang ke-46 dan 47 hingga hari ini (kemarin)," kuncinya. (dra/k16)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X