BALIKPAPAN - Masa depan Kaltim pasca pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi sorotan utama dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema dengan tema “Transformasi Ekonomi Kaltim Pasca Kehadiran IKN” di Universitas Balikpapan, Rabu (15/5/2024).
Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin, angkat bicara tentang ketergantungan Kaltim yang berlebihan pada sektor pertambangan, dengan 53% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berasal dari sektor ini.
"Tantangan kita adalah PDRB yang didominasi tambang. Harus ada antisipasi jika tambang habis nanti," tegas Mahyudin.
Kekhawatiran Mahyudin diperparah dengan tingginya angka pengangguran di Kaltim, mencapai 6-7%. Lonjakan pendatang pasca IKN dikhawatirkan memperberat situasi, membutuhkan solusi SDM yang tepat.
Meski demikian, Mahyudin optimis bahwa IKN akan membawa manfaat besar bagi Kaltim, termasuk peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dia mendorong pengembangan kota modern di sekitar IKN untuk memaksimalkan keuntungan.
Terkait anggapan IKN "meninggalkan" daerah sekitar, Mahyudin meyakinkan bahwa fokus awal adalah infrastruktur dasar IKN. Perhatian terhadap daerah penyangga akan menyusul. Dia mendorong Pemprov Kaltim untuk aktif melobi dan mencari peluang.
“Kalau sekarang kan memang fokusnya adalah pembangunan IKN dulu. Pemprov juga mesti gencar melobi, jangan cengeng lah,” jelas Mahyudin.
Mahyudin berharap FGD ini menghasilkan masukan berharga bagi pemerintah, khususnya DPD RI, dalam merumuskan strategi transformasi ekonomi Kaltim.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kalimantan Timur, Universitas Balikpapan, Rendi S Ismail berharap mahasiswa dapat memberikan masukan konstruktif dalam FGD ini.
Transformasi ekonomi Kaltim pasca IKN penuh tantangan, namun juga membuka peluang besar. Dengan strategi yang tepat dan partisipasi aktif semua pihak, Kaltim dapat lepas dari jerat tambang dan menuju masa depan yang lebih cerah.
“Terima kasih atas kehadiran Pak Mahyudin pada FGD ini. Semoga mahasiswa juga mendapatkan pemahaman yang utuh terkait transformasi ekonomi Kaltim paska IKN nanti,” terang dia.