• Senin, 22 Desember 2025

Fokus ke Pemulihan, Pj Gubernur Soroti Evaluasi Early Warning System di Banjir Mahulu

Photo Author
- Minggu, 19 Mei 2024 | 10:05 WIB
SAMPAIKAN PERKEMBANGAN: Akmal Malik menggelar konferensi pers menyampaikan kondisi terkait banjir di Mahulu, Sabtu (18/5).
SAMPAIKAN PERKEMBANGAN: Akmal Malik menggelar konferensi pers menyampaikan kondisi terkait banjir di Mahulu, Sabtu (18/5).

Prokal.co - Banjir yang merendam hampir 30 persen wilayah Mahakam Ulu (Mahulu) sejak Selasa (14/5) lalu berangsur surut.

Dalam laporan yang diterimanya, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menjelaskan, air telah pun surut sejak kemarin (18/5). Sehingga proses pemulihan pasca-bencana bisa segera dilaksanakan.

“Kami melihat informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tadi, memang untuk pemulihan membutuhkan waktu cukup lama terutama untuk pembersihan," kata Akmal dalam jumpa pers yang di gelar di Hotel Royal Suite Balikpapan, Sabtu (18/5).

Selama pemulihan, sejumlah bantuan dibutuhkan seperti tenda, kebutuhan logistik, air bersih dan makanan karena sumur-sumur warga terendam banjir.

"Dan hari ini bantuan juga mulai masuk dari pusat, seperti tenda, makanan anak-anak, serta 2 perahu karet, tapi belum kami terima, kemungkinan hari ini jam 10 kami terima bantuannya," lanjut Akmal. 

Selain itu untuk mempermudah pemulihan awal, bersama PLN pihaknya berusaha untuk menormalisasi kelistrikan.

Karena data yang diterima PLN, Akmal menyebutkan, di Ujong bilang ada 3.339 pelanggan dan sampai hari ini yang terdampak 1.350 pelanggan. Dimana kondisi sekarang belum satu pun yang menyala listriknya.

Begitu juga di Data Bilang, ada 646 pelanggan dimana 540 terdampak dan belum ada yang menyala. Satu satunya yang baru berhasil diatasi listrik di Long Iram dari sekitar 1.300 pelanggan ada 500 yang sudah menyala.

“Jadi listrik baru menyala di long iram, kami berharap dan komunikasi dengan PLN hari ini di tiga daerah itu bisa menyala,” jelasnya.

Selain proses pemulihan, hasil dari diskusi bersama bupati Mahulu dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akan segera diterapkan sistem peringatan dini atau early warning system.

“Kita perlu mengoptimalkan early warning system karena sesungguhnya banjir bukan disebabkan karena luapan air Sungai Mahakam. Sebenarnya tidak terlalu signifikan, yang paling signifikan naiknya air itu adalah Sungai Boh dari Malaysia dan Kaltara,” terangnya.

Dikatakan, Sungai Boh cukup besar yang tidak diduga-duga oleh masyarakat. Sehingga banyak yang tidak siap dari kiriman air tersebut.

“Masyarakat mengatakan kenaikan debit Sungai Mahakam biasanya tidak sebesar itu, kita lupa ada Sungai Boh yang ternyata debitnya sangat besar. Jadi kami berharap BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bisa melakukan assessment terkait kenapa Sungai Boh besar sekali debit airnya. Sehingga berdampak ke kita. Itu perlu pendekatan lintas provinsi, kita serahkan ke BNPB,” jelasnya.

Untuk memastikan infrastruktur pendukung untuk masyarakat pasca-banjir, dengan menggunakan helikopter, Akmal Malik bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kaltim mengunjungi korban banjir, Sabtu (18/5). (rdh/rom)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

X