• Senin, 22 Desember 2025

Pembangkit Baru untuk PLN Ujoh Bilang Akan Tiba, Langsung di Tempat Baru

Photo Author
Indra Zakaria
- Minggu, 19 Mei 2024 | 12:25 WIB
Dhudik (tiga kiri) menyampaikan kondisi mesin kepada Wabup Mahulu Drs Yohanes Avun, Sabtu (18/5)
Dhudik (tiga kiri) menyampaikan kondisi mesin kepada Wabup Mahulu Drs Yohanes Avun, Sabtu (18/5)

Prokal.co - UJOH BILANG - Keberadaan Mesin Pembangkit PLN Ujoh Bilang menjadi atensi pertama dalam pembahasan rapat di lounge Kantor Bupati Mahulu yang dipimpin oleh Pj Gubernur Akmal Malik, Sabtu (18/5). 

Dengan tegas dirinya mengatakan PLN harus segera berfungsi dengan normal, kelistrikan di tengah masyarakat tidak hanya memberikan penerangan tetapi lebih besar lagi.

Dalam hubungannya kebencanaan listrik memiliki efek domino yang nanti bisa berakibat fatal. Seperti di Mahulu ketika listrik mati akibat banjir kemudian jaringan telekomunikasi mati karena tidak ada daya ke tower pemancar.

Sehingga informasi terkait bencana tidak sampai ke masyarakat luas. Semua bermuara pada letak sembilan mesin pembangkit yang berada di dataran rendah.

"Objek vital dalam sebuah komunitas itu adalah listrik, karena kebijakan PLN menempatkan mesin pada posisi yang rendah, listrik mati jadi komunikasi tidak ada.

Ini jadi catatan mesin listrik (harus) pindah klo tidak pindah GMnya dipindahkan," tegasnya.

Menurutnya akibat minimnya informasi terkait bencana tersebut juga berdampak pada kurangnya informasi yang di terima di pemerintah pusat sehingga sulit dalam mengambil keputusan.

Sementara itu, Manager Unit Layanan Pelanggan Melak PT PLN Dhudik Arief Hadiyanto mengatakan, saat ini sudah meminta pusat terkait kebutuhan listrik yang mendesak. Dan akhirnya mendapatkan respon positif.

"Sudah disetujui penyediaan mesin sewa baru dengan kapasitas 2 MW oleh PLN Pusat yang nantinya akan diposisikan di lahan baru yg telah disediakan Pemda Mahulu.

Proses penyediaan mesin saat ini sedang tahap administrasiadministrasi," sebutnya saat ditemui di Kantor PLN Ujoh Bilang, Minggu (19/5).

Pada tahap ini lanjutnya dilakukan pengecekan jaringan agar mesin sampai bisa segera di operasikan.

Sementara sembilan mesin yang telah terendam nantinya akan dikirim ke Samarinda karena mengalami rusak parah, dan kondisi ruang pembangkit yang sempit dan licin.

"Harus dibawa ke hilir mesin itu, jadi kami pindah keatas. Jadi untuk mempercepat pelayanan pertama pakai mesin pemkab sudah dibicarakan kemarin, kemudian mesin baru ini," tutup Dhudik. (*/sya)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

X